Network
ZONA PRIANGAN - Arab Saudi balas dendam dengan melakukan serangan udara terhadap pejuang Houthi yang menguasai ibu kota Yaman, Sanaa.
Sebelumnya, Houthi meluncurkan rudal balistik yang menyasar Bandara Internasional Abu Dhabi dan kapal tanker di Uni Emirat Arab (UEA).
Tidak lama dari serangan Houthi, koalisi yang dipimpin Arab Saudi menerbangkan jet tempur F-15.
Baca Juga: Serangan Drone Houthi Picu Ledakan di Tiga Kapal Tanker dan Bandara Internasional Abu Dhabi
Serangan udara Arab Saudi itu menghancurkan dua peluncur rudal balistik, yang diduga digunakan Houthi dalam serangan terhadap UEA.
Juru bicara koalisi Arab Saudi, Brigadir Jenderal Turki Al-Maliki mengatakan, serangan udara itu sebagai respons ulah Houthi yang menyerang UEA.
Dikutip rt.com, Al-Maliki menyebut Houthi sebagai ancaman teroris yang merusak keamanan regional dan internasional.
Baca Juga: Hulk Iran Dikeroyok Empat Petarung Secara Brutal, Martyn Ford Mencoba Memukul Palu
"Aksi pembajakan juga mengancam perdagangan dan kebebasan navigasi di Laut Merah. Koalisi akan merespon dengan cara yang mencapai keamanan kolektif untuk kepentingan masyarakat internasional," tambahnya.
Sementara juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengatakan bahwa milisi, yang mengendalikan ibukota Yaman, mengirim lima rudal balistik dan bersayap ke UEA.
Selain itu, Houthi menerbangkan sejumlah pesawat tak berawak (drone) untuk menargetkan situs dan fasilitas UEA yang penting dan sensitif, termasuk bandara di Dubai dan Abu Dhabi.
Saree menambahkan bahwa operasi "berhasil" adalah "sebagai pembalasan atas eskalasi agresi AS-Saudi-Emirat.
Dia menegaskan bahwa UEA akan tetap menjadi negara yang tidak aman selama eskalasi agresifnya terhadap Yaman berlanjut.
Otoritas Emirat mengatakan dua warga negara India dan seorang Pakistan tewas, dan enam orang lagi terluka dalam serangan Houthi.
Mereka mengatakan beberapa truk bahan bakar meledak di kawasan industri Mussafah dekat Bandara Internasional Abu Dhabi, memicu kebakaran kecil.***
