Putin: Barat 'Mengabaikan' Tuntutan Keamanan, Ada Pengerahan Tentara dan Senjata di Dekat Perbatasan Rusia

- 2 Februari 2022, 09:00 WIB
 Anggota parlemen Ukraina memegang bendera negara-negara yang telah menawarkan bantuan ke Ukraina sebagai tanda terima kasih selama sesi Parlemen di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina di Kyiv, Ukraina, pada 1 Februari 2022.
Anggota parlemen Ukraina memegang bendera negara-negara yang telah menawarkan bantuan ke Ukraina sebagai tanda terima kasih selama sesi Parlemen di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina di Kyiv, Ukraina, pada 1 Februari 2022. /UPI/Stringer/EPA-EFE

"Bagian kedua yang tidak dapat dicabut mengatakan bahwa tidak seorang pun boleh diizinkan untuk memperkuat keamanan mereka dengan mengorbankan keamanan negara lain.

Para pejabat mengatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov diperkirakan akan berbicara Selasa dengan tujuan untuk menghindari eskalasi militer lebih lanjut di dekat perbatasan Rusia dengan Ukraina.

Baca Juga: 1.000 Warga Inggris di Ukraina Berdiri Bahu Membahu dengan Warga Setempat Berjuang Melawan Agresi Rusia

Panggilan telepon hari Selasa adalah upaya lain oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat untuk menghalangi Rusia dari serangan ke Ukraina - mirip dengan pertemuan Dewan Keamanan di New York City pada hari Senin, yang datang setelah permintaan dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

"Kami terus terlibat dalam diplomasi tanpa henti dan untuk mengurangi ketegangan dan berusaha untuk meningkatkan keamanan bagi sekutu dan mitra kami dan untuk seluruh Eropa," kata Biden, Senin.

Blinken dan Lavrov bertemu langsung pada 21 Januari di Jenewa dengan tujuan yang sama. Tidak ada terobosan yang datang di Swiss, tetapi kedua belah pihak sepakat untuk terus berbicara.

Baca Juga: Toyota Lunar Cruiser Baru Siap Menjelajah Permukaan Bulan - Memungkinkan Kita Tinggal di Sana Kelak

Pada pertemuan Dewan Keamanan hari Senin, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield memperingatkan Moskow terhadap intervensi militer dan menekankan bahwa Amerika Serikat dan sekutu Barat menginginkan "jalan perdamaian" dan dialog.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya membalas dengan menuduh Amerika Serikat "memprovokasi" konflik, dan mengatakan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menyeberangi perbatasan ke Ukraina.

Baca Juga: Di Masa Pandemi, Pria Berisiko Lebih Tinggi Mengalami Pemerasan secara Online daripada Wanita

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah