Megaflash dengan durasi terlama memiliki durasi sebelumnya 16,73 detik yang berasal dari flash yang berkembang terus menerus di utara Argentina pada 4 Maret 2019, 0,37 detik lebih pendek dari rekor baru.
Temuan itu dipublikasikan di Buletin Masyarakat Meteorologi Amerika, kata WMO.
"Ini adalah catatan luar biasa dari peristiwa kilatan petir tunggal. Ekstrem lingkungan adalah pengukuran hidup dari kekuatan alam, serta kemajuan ilmiah untuk dapat membuat penilaian seperti itu," kata Profesor Randall Cerveny, pelapor Cuaca dan Iklim Ekstrim untuk WMO, dikutip ZonaPriangan.com dari Press Trust of India.
"Kemungkinan ekstrem yang lebih besar masih ada, dan kita akan dapat mengamatinya saat teknologi pendeteksian petir meningkat," tambahnya.
"Petir adalah bahaya besar yang merenggut banyak nyawa setiap tahun. Temuan ini menyoroti masalah keamanan petir publik yang penting untuk awan berlistrik di mana kilatan dapat menempuh jarak yang sangat jauh," kata Sekretaris Jenderal WMO Prof. Petteri Taalas.
Catatan rekor terbaru terjadi di hotspot untuk Mesoscale Convective System (MCS) badai petir, di mana megaflash luar biasa terjadi yaitu, Great Plains di Amerika Utara, dan cekungan La Plata di Amerika Selatan.
Spesialis petir yang terkenal dan anggota komite Ron Holle mencatat,"peristiwa petir yang sangat besar dan berlangsung lama ini tidak terisolasi tetapi terjadi selama badai petir aktif.
Setiap kali ada guntur terdengar, inilah saatnya untuk mencapai tempat yang aman dari petir.