Klimov mengklaim ada risiko di tenggara Ukraina bahwa permusuhan dapat pecah secara spontan atau dengan keterlibatan provokator.
"Sayangnya, ada risiko bahwa 'elang' di Kiev dapat memberikan perintah untuk mengeksploitasi situasi ini," Klimov memperingatkan.
Klimov menyebut, pihak berwenang Turki berusaha mendapatkan keuntungan finansial dengan mempromosikan persenjataannya, tetapi juga berusaha untuk menjadi peserta dalam permainan besar ketegangan di Eropa Timur.
Dikutip rt.com, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji kesepakatan yang dicapai di Kiev dengan timpalannya dari Turki Recep Tayyip Erdogan.
Zelensky mengatakan, kerja sama Ukraina Turki mencakup teknologi baru, pekerjaan baru, dan penguatan kemampuan pertahanan negara.
Ankara menikmati hubungan baik dengan Kiev dan Moskow. Namun, pemimpin Turki telah secara terbuka mengutuk reabsorpsi Rusia 2014 atas Krimea, mengklaimnya sebagai "aneksasi" wilayah tersebut.***