Selain Pasukan Rusia, Tentara Ukraina Bersiap Menghadapi Serbuan Belarus, Sanksi Ekonomi Memicu Perang Nuklir

- 28 Februari 2022, 14:03 WIB
Pastor Oleg Sknar berdoa untuk tentara Ukraina di luar gerejanya dan rumah sakit militer utama di Kiev.*
Pastor Oleg Sknar berdoa untuk tentara Ukraina di luar gerejanya dan rumah sakit militer utama di Kiev.* /Mike Pompeo/

ZONA PRIANGAN - Gagalnya operasi pasukan Rusia di beberapa wilayah Ukraina, memungkinkan Belarus memberi bantuan pasukan tambahan.

Keterlibatan pasukan Belarus dalam upaya invasi Rusia ke Ukraina tercium seorang pejabat Amerika Serikat (AS).

Menurut pejabat AS itu, Belarus sedang bersiap untuk mengirim tentara ke Ukraina untuk mendukung kampanye militer Rusia.

Baca Juga: Rusia Akan Mengakhiri Operasi Militer di Ukraina pada 2 Mare 2022, Semua Kota Penting Dikuasai

“Sangat jelas bahwa Minsk sekarang merupakan perpanjangan dari Kremlin,” kata pejabat itu, merujuk pada ibu kota Belarus.

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan pekan lalu bahwa pasukan dapat dikirim ke negara itu untuk membantu pasukan Rusia jika diperlukan.

Negara, yang berbatasan dengan Ukraina di utara, akan menjadi tuan rumah pembicaraan damai antara delegasi dari Ukraina dan Rusia pada hari Senin.

Baca Juga: Pilot Ukraina Dapat Julukan Ghost of Kiev, Jatuhkan 4 Pesawat Tempur Rusia Jenis MiG-29 Fulcrum

Presiden Belarus Alexander Lukashenko memperingatkan bahwa sanksi ekonomi barat yang dikenakan pada Rusia dan negaranya sendiri mendorong Rusia ke ambang perang dunia lain — yang berpotensi nuklir —.

“Dalam situasi seperti ini kita harus mewaspadai bahwa ada sanksi seperti itu. Banyak yang dikatakan tentang sektor perbankan. Gas, minyak, SWIFT. Ini lebih buruk dari perang. Rusia sedang didorong menuju Perang Dunia Ketiga,” kata Lukashenko, menurut outlet berita Rusia Tass.

“Kita harus sangat berhati-hati dan menghindarinya. Karena perang nuklir adalah akhir dari segalanya,” ucap Lukashenko yang dikutip nypost.

Baca Juga: Tank Rusia Gagal Menyerang Gegara Tentara Ukraina Ini Nekat Meledakkan Diri Hancurkan Jembatan Henichesk

Lukashenko mengatakan bahwa sanksi itu akan “menyakitkan” bagi Belarus dan Rusia.

Dia memperingatkan tentang "tirai besi" baru yang turun di Eropa.

“Itu klise jurnalistik: tirai besi, tirai besi. Itu mulai diturunkan sejak lama. Mungkin, hanya celah sempit yang tersisa, membiarkan cahaya masuk."

"Ketika tirai besi tidak bermanfaat bagi mereka, mereka mengkritiknya dengan keras. Sekarang mereka menurunkannya sendiri… Kami tidak membutuhkannya. Kami tidak akan membuatnya jatuh. Kami sangat berhati-hati dan berhati-hati,” pungkas Lukashenko.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x