"Di sinilah putra saya lahir. Kami tinggal di sini dan kami tinggal. Dipersenjatai adalah cara terbaik untuk melindungi mereka," ucapnya.
"Saya tidak percaya saya mengatakannya, tetapi ada setiap kemungkinan akan ada perang gerilya," ujarnya.
"Jika mereka ingin datang ke pintu saya, maka mereka akan bertengkar. Keluarga kami keras seperti batu," tuturnya.
"Semua orang berisiko mati. Saya mencoba melakukan apa yang saya yakini benar," tambah Jacques.
Jacques, seorang pekerja IT, bertemu dengan istrinya yang berkebangsaan Ukraina, Kat saat bekerja di AS.
Baca Juga: Tyson Fury Akan Mengikuti Jejak Vitali dan Wladimir Klitschko Jadi Tentara Melawan Pasukan Rusia
Kharkiv, dengan populasi 1,5 juta, biasanya merupakan kota metropolitan yang dinamis, pusat teknologi yang dijuluki Lembah Silikon Ukraina.
Tetapi kota itu tanpa ampun menjadi sasaran Vladimir Putin dengan Lapangan Kebebasan yang ikonik dihancurkan dalam serangan roket.
Ribuan keluarga yang ketakutan telah berlari putus asa ke perbatasan Polandia, dengan beberapa ketakutan mereka tidak akan pernah melihat kerabat mereka lagi.