Igor terserempet peluru tentara Rusia di lengannya. Dia mendapat perawatan di tenda medis dekat Kiev.
Igor mengaku, sempat menelepon teman-teman di Rusia dan mengatakan kekejaman yang dilakukan tentara. Tapi para temannya tidak percaya dengan apa yang terjadi.
Bahkan Igor mengirim foto-foto luka tembaknya ke teman di Rusia, tetapi tetap saja, mereka tidak mempercayainya.
“Mereka tidak percaya saya terluka; mereka tidak percaya orang Rusia melakukan hal ini,” ujar Igor.
“Dalam sebuah posting di salah satu grup penerbangan kami di Facebook, saya menulis, 'Saudara Rusia, apa yang kamu lakukan? Mengapa kau melakukan ini?'"
Baca Juga: Antisipasi Perluasan Invasi Rusia, Inggris Kirim Tentara dan Pasok Jet Tempur ke Wilayah Baltik
Insinyur itu, yang bekerja untuk perusahaan teknologi AS, berhasil mengemudikan mobilnya yang penuh peluru ke kota Vorzel, di mana ia menunggu berhari-hari hingga jalur evakuasi yang aman muncul pada Rabu.
Igor sekarang menunggu di "titik transisi" dengan ratusan pengungsi lainnya di lapangan berlumpur di Bilohorodka, sebuah desa kecil sekitar 14 mil sebelah barat Kiev.***