“Tidak ada gula, tidak ada garam, tapi rak kosong. Apa ini? Defisit yang dibuat secara artifisial? Orang-orang liar melakukan pembelian panik?”
Di wilayah Primorsky, permintaan gula naik 400 persen karena pihak berwenang meminta diakhirinya pembelian panik.
“500 ton gula diharapkan akan segera dikirim ke wilayah tersebut,” kata kementerian perdagangan setempat.
Rusia telah memblokir ekspor biji-bijian ke negara-negara bekas Soviet dan menghentikan ekspor "gula tebu putih dan mentah ke negara-negara ketiga".
Wakil Perdana Menteri Viktoria Abramchenko mengatakan: "Tidak ada kondisi untuk risiko kekurangan atau pengurangan produk.
"Tidak ada gunanya menaikkan permintaan buatan dengan pembelian untuk masa depan.
"Kami akan reorientasi pasar dan membangun perdagangan yang saling menguntungkan, memperluas jaringan kemitraan kami dengan negara-negara sahabat," jelasnya.***