Rusia Diduga Menembak Jatuh Pesawat Mata-mata U-2, Kini Dragon Lady Lanjutkan Misi Rahasia

- 17 Maret 2022, 19:31 WIB
Rusia pernah diduga menembak jatuh pesawat mata-mata U-2 pada 1960-an.*
Rusia pernah diduga menembak jatuh pesawat mata-mata U-2 pada 1960-an.* /SWNS/

ZONA PRIANGAN - Rusia diduga pernah menembak jatuh pesawat mata-mata U-2 andalan Amerika Serikat (AS) pada tahun 1960.

Pesawat mata-mata U-2 yang dikenal juga sebagai Dragon Lady saat itu hilang bersama pilot Francis Powers di atas udara Rusia.

Saat konflik Rusia-Ukraina meletus, AS kembali menerbangkan Dragon Lady. Sebagaimana biasanya, Dragon Lady menjalankan misi rahasia.

Baca Juga: Ukraina Sita Konvoi Truk Pasukan Vladimir Putin yang Terjebak Lumpur di Wilayah Chernihiv

Misi rahasia Dragon Lady, terkait pengintaian dan mengumpulkan data intelijen untuk kepentingan pasukan NATO.

Setelah melakukan penerbangan, Dragon Lady mendarat di RAF Fairford di Gloucestershire, tanpa konfirmasi resmi mengapa singgah di sana.

Northants Live melaporkan bahwa mereka sedang menyelesaikan "misi tidak diketahui" terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Ini yang Ditakuti Pasukan Vladimir Putin, Ukraina Bakal Dipersenjatai Drone Pembunuh Switchblades

Rencana Lockheed U-2 dianggap sebagai salah satu pesawat mata-mata terbaik dan paling terkenal di Amerika.

Pesawat itu dapat bekerja siang dan malam, di ketinggian paling tinggi dan menyediakan pengumpulan intelijen di segala cuaca – meskipun berusia 65 tahun.

Ada desas-desus bahwa pesawat itu digunakan selama pelatihan Arktik di Norwegia, saat Operasi Cold Response berlangsung, lapor Daily Star.

Baca Juga: Mayat Pilot Rusia Alexey Belkov dan Pejuang SWAT Rusia Aslanbek Mukhtarov Ditemukan Setelah 2 Minggu

Sekitar 30.000 tentara NATO diketahui berlatih di Kutub Utara, dan pesawat U-2 dapat digunakan untuk memandu pasukan dalam kondisi seperti itu. Ini tidak dikonfirmasi atau disangkal oleh NATO.

Seorang juru bicara organisasi tersebut mengatakan: “Cold Response berkaitan dengan skenario fiksi di mana Norwegia diserang dan klausul pertahanan kolektif NATO, Pasal 5, dipanggil.

“Latihan Brilliant Jump 2022, sertifikasi Satuan Tugas Gabungan Kesiapan Sangat Tinggi NATO, terkait dengan Cold Response," ujarnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x