Intelijen NATO menyebut, meskipun presiden Vladimir Putin tidak membuat kemajuan yang signifikan selama dua minggu terakhir, ia tampaknya tidak mau mengakui kegagalan.
“Jadi apa yang terjadi ketika Anda memiliki dua kekuatan ini kemudian saling bergesekan dengan cara ini? Korban jiwa dan kerusakan akan cukup parah,” kata pejabat NATO itu.
“Tidak ada pihak di sini yang bisa menang. Tidak ada pihak yang akan menyerah,” ucapnya yang dikutip Daily Star.
Dalam berita lain, angka bocoran jumlah tentara Rusia yang tewas jauh lebih tinggi daripada angka resmi Kremlin, sebuah laporan baru mengungkapkan.
Tabloid Rusia Komsomolskaya Pravda mengatakan bahwa menurut nomor Kementerian Pertahanan Rusia, hampir 10.000 tentara Putin dilaporkan tewas sejak perang dengan Ukraina dimulai pada 24 Februari.
Baca Juga: Vladimir Putin Kembali Dapat Pukulan, Batalyon Kastus Kalinovsky Belarus Justru Membela Ukraina
Statistik yang bocor menyatakan bahwa 9.861 tentara telah tewas, yang jauh lebih besar dari jumlah yang tercatat terbaru yang mencapai ratusan.
Yaroslav Trofimov, Kepala Koresponden Luar Negeri The Wall Street Journal, memposting temuan itu di Twitter hari ini (Senin, 21 Maret).
"Komsomolskaya Pravda, tabloid pro-Kremlin, mengatakan bahwa menurut nomor kementerian pertahanan Rusia, 9.861 tentara Rusia tewas di Ukraina dan 16.153 terluka," tulisnya.