Menurut Komisi Palang Merah Internasional, nyala fosfor suhunya bisa mencapai di atas 800 derajat Celsius, dan apinya akan menyebar dalam kawasan yang sangat luas, lebih dari ratusan kilometer persegi.
Penggunaan bom ini bisa menyebabkan cedera yang cukup mematikan, bisa menyebabkan kematian yang mengerikan.
Menurut postingan Facebook, Protokol Tambahan pada Konvensi Jenewa 1977 melarang penggunaan bom fosfor putih yang membahayakan penduduk sipil.
Baca Juga: Drone Bunuh Diri KUB-BLA Milik Rusia Beredar di Ukraina, Sengaja Menabrak Target hingga Meledak
Dalam invasinya ke Ukraina, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memperingatkan Rusia bisa menyebarkan senjata-senjata kimia, yang bisa menjadi sebuah kejahatan perang.
Pernyataan yang menggelikan mengenai laboratorium senjata kimia dan biologi di Ukraina, menurut Stoltenberg, bisa menunjukkan bahwa Vladimir Putin bermaksud menggunakannya sebagai pembenaran serangan seperti itu.
Bom fosfor putih bila berinteraksi dengan oksigen, akan terpicu untuk terbakar, menghasilkan asap putih yang pekat dengan bau busuk mirip bawang putih.
Baca Juga: Rusia Tidak Belajar dari Pengalaman, Kini Tank Kremlin Jadi Santapan Panzerfaust 3-IT dari Jerman
Asap ini tujuannya untuk menghalangi pandangan infra merah dan sistem penjejak senjata, menjadi perisai unit militer dari senjata yang dipandu seperti rudal anti-tank.
Senjata fosfor putih bisa mengakibatkan kerusakan dengan cara terbakar dan menghirup uapnya, cedera langsung bisa disebabkan partikel-partikel tembakannya.***