300 Tentara Rusia yang Putus Asa Pilih Kabur, 70 Unit Peralatan Tempur Ditinggalkan di Kota Sumy

- 23 Maret 2022, 11:43 WIB
Tank Rusia banyak yang hancur ketika melakukan invasi ke Ukraina.*
Tank Rusia banyak yang hancur ketika melakukan invasi ke Ukraina.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Sebanyak 300 tentara Rusia melakukan pembangkangan dengan meninggalkan medan perang Kota Sumy, Ukraina.

Selain menolak perintah perang, 300 tentara Kremlin itu meninggalkan 40 unit peralatan tempur begitu saja di Distrik Okhtirsky.

Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) mengungkapkan, insiden di Kota Sumy itu sangat mengejutkan, bagaimana bisa 300 tentara Vladimir Putin keberatan atas perintah komandannya.

Baca Juga: Di Kota Mariupol, Anjing Liar Memakan Mayat, Warga yang Kelaparan Memburu Anjing untuk Dimakan

"Hampir 300 penjajah diperintahkan untuk melakukan operasi tempur, dan dengan menggunakan 70 peralatan, meninggalkan area operasi," kata staf ZSU kepada Pravda.com.

Ratusan tentara Rusia yang muak itu menolak untuk berperang dan menyerbu kawasan warga sipil.

"Di distrik Okhtirsky di wilayah Sumy, fakta ketidaktaatan prajurit Rusia kepada komandannya sudat dicatat," kata staf ZSU.

Baca Juga: Pasokan Makanan Pasukan Rusia Tinggal 3 Hari, Mereka Belum Berani Masuk Kiev Karena Sama Saja Bunuh Diri

Tentara Kremlin itu memperingatkan kepada sesama prajurit, bahwa tim mereka sedang dilemparkan ke kuburan massal.

Mereka mengklaim bahwa tidak akan ada cukup pasukan bagi Rusia untuk mengambil alih Ukraina untuk saat ini.

Rusia meluncurkan invasi skala penuh pada 24 Februari dan sejak itu mendapat perlawanan yang berkembang dari Ukraina.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Dibom oleh Pesawat Rusia, Mereka Mulai Terserang Radang Tulang

"Putin, tanpa menyatakan perang, membom penduduk, rumah sakit, kota-kota Ukraina," komentar tentara Rusia, Alexei Zheleznyak pada konferensi pers.

"Rakyat Rusia, jangan lihat zombie. Orang Ukraina adalah orang pemberani. Mereka akan menghentikan peralatan (Rusia) ini bahkan tanpa senjata. Mereka bersatu," ucapnya.

"Tidak peduli berapa banyak Putin mengirim pasukannya ke sini, dia tidak akan merebut wilayah ini ... Panglima kami adalah pembohong dan penipu semua," ujarnya yang dikutip Daily Star.

Baca Juga: Pasukan Rusia Mulai Brutal, Sejumlah Wanita di Kota Irpin dan Kherson Jadi Korban Perkosaan

"Dia menipu tidak hanya kita, tetapi seluruh Rusia. Dia hanya membuat kita menjadi fasis," tambahnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x