Dikutip nypost, Volnya mengatakan yang terluka "berada di ruang bawah tanah - mereka hanya membusuk di sana."
Pesan mengerikan itu datang ketika pasukan Vladimir Putin memberi pasukan Ukraina ultimatum baru untuk meletakkan senjata mereka di kota pelabuhan yang strategis itu.
Baca Juga: Vladimir Putin Buang 500.000 Warga Ukraina ke Pulau Shakalin, Merasakan Kehidupan Militeristik
Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada BBC bahwa dia yakin hingga 20.000 orang mungkin telah tewas di Mariupol.
Sekitar 130.000 warga yang telah diblokade di kota selama 50 hari berjuang untuk menemukan makanan, air dan obat-obatan, kata wakil wali kota.
Dia berharap kesepakatan awal dengan Rusia tentang pembentukan koridor yang aman akan dikonfirmasi dan dihormati.
Baca Juga: Pasukan Rusia Menggunakan Senjata Aneh di Kota Bucha, Warga Takut Tiba-tiba Hujan Anak Panah Kecil
Wali Kota Vadym Boychenko mengatakan di TV nasional bahwa Ukraina berharap untuk mengirim 90 bus untuk mengevakuasi sekitar 6.000 wanita, anak-anak dan orang tua dari Mariupol.
“Jangan takut dan mengungsi ke Zaporizhzhia di mana Anda akan mendapatkan semua bantuan yang diperlukan — makanan, obat-obatan, kebutuhan dasar. Tetapi hal utama – Anda akan aman,” kata Boychenko di Telegram, merujuk pada kota yang dikuasai Ukraina.
“Sudah 200.000 warga Mariupol bisa meninggalkan kota. Hari ini, orang-orang ini aman. Penduduk Mariupol yang terhormat, Ukraina sedang menunggu Anda,” tambahnya.***