Sementara itu, Syenkevych telah menerima banjir pesan ancaman dari Rusia yang menyuruhnya menyerah, membuatnya curiga bahwa upaya untuk membunuh atau menangkapnya mungkin sedang dilakukan.
Syenkevych mengatakan kepada UnHerd: "Saya bergerak terus-menerus. Jangan tidur di tempat yang sama dua malam berturut-turut. Yang saya butuhkan hanyalah senjata dan tempat untuk mencuci."
Baca Juga: Vladimir Putin Akan Memberi Hadiah Rudal Nuklir Setan 2 jika Negara NATO Berani Melawan Rusia
“Awalnya saya mendapat pesan dari Rusia yang menyuruh saya menyerah atau menghadapi nasib Mariupol. Saya memberi tahu mereka: pulanglah dan hidup atau datang ke sini dan mati. Selamat datang di neraka, bajingan,” tegasnya.
Dia menambahkan bahwa orang Rusia "tidak mengerti" bahwa orang Ukraina telah memilih untuk hidup dalam demokrasi.
Akhir bulan lalu, Gubernur Mykolaiv nyaris terkena serangan rudal Rusia karena ketiduran.
Sebuah rudal jelajah besar menghantam gedung administrasi di kota, meninggalkan lubang besar di tengah struktur.***