Protes Atas Invasi Rusia di Kota Bucha, Ukraina, Pemuda Inggris Melompat dari Puncak Apartemen yang Dibom

- 25 April 2022, 04:22 WIB
John Bream melompat dari blok apartemen yang dibom di Bucha, Ukraina.*
John Bream melompat dari blok apartemen yang dibom di Bucha, Ukraina.* /Express/

ZONA PRIANGAN - Kondisi Kota Bucha Ukraina sangat mengerikan setelah dihancurkan pasukan Vladimir Putin.

Namun, ada yang lebih menegangkan lagi terjadi pada Minggu 24 April 2022, ketika seorang pemuda terjun dari puncak apartemen Kota Bucha.

Di ketinggian 40 meter apartemen yang rusak akibat rudal, pemuda Inggris bernama John Bream begitu cuek melompat sebagai tanda protes terhadap Rusia.

Baca Juga: Rudal-rudal yang Ditembakkan Pasukan Vladimir Putin ke Ukraina Sering Salah Sasaran Ternyata Ini Penyebabnya

Hanya, pemuda yang mendapat julukan "the flying fish" itu tidak terluka. Dia bagian dari kelompok 'Van Tanpa Batas', anggota terjun payung profesional.

Saat John Brem melompat dari ketinggian apartemen, dia dengan cepat mengembangkan parasut untuk melayang.

'Van Tanpa Batas' diorganisir oleh Jack Ross yang telah pergi ke Ukraina untuk membantu memberikan bantuan makanan bagi orang-orang yang terjebak oleh perang.

Baca Juga: Helikopter KA-52 Rusia Jatuh di Zaporizhzhia, Tertembak Rudal Ukraina atau Akibat Kabel Digigit Tikus?

Sebelumnya John Bream telah menjadi berita utama pada tahun 2020 ketika ia memecahkan rekor dunia untuk lompatan tanpa parasut sejauh 140 kaki dari helikopter ke dalam air.

Lompatan di Kota Bucha itu terjadi hari Minggu pada hari paling suci tahun ini di Ukraina di mana orang-orang di sana memperingati hari Paskah Ortodoks.

Bream memilih lokasi tersebut karena di sanalah pembantaian warga Ukraina oleh pasukan Moskow terjadi hampir dua minggu lalu.

dikutip Express, Jack Ross berkata: "John adalah pria yang hebat dan dia ingin menyoroti penderitaan Ukraina."

Baca Juga: Tentara Rusia Tertembak, Kehilangan Handphone, Tabungannya Terkuras, Istrinya Marah-marah

"Kami (tiga pemuda Inggris) membawa bantuan kepada individu yang rentan di seluruh Ukraina, dan memelopori rute bantuan baru, langsung dari Krakow (Polandia) ke kota-kota Ukraina yang sebelumnya tidak terjangkau (dengan bantuan internasional langsung)."

"Kami telah mengirimkan berbagai barang mulai dari daging kaleng, pakaian dan air hingga lilin dan baterai - tergantung pada kebutuhan lokal - kepada anak yatim, orang tua, orang cacat, dan keluarga yang terjebak," ujar Ross.

"Selain itu, kami telah menjalin kontak lokal yang memungkinkan kami melewati wilayah tersebut ke area yang tidak dapat diakses oleh orang lain untuk memastikan komunitas yang baru saja dibebaskan juga memiliki akses ke pasokan vital," tuturnya.

Baca Juga: Rusia Berupaya Menguasai Odessa di Ukraina untuk Mempermudah Target Invasi Berikutnya ke Moldova

"Kami juga berencana untuk mengevakuasi warga sipil yang terdampar dari daerah yang akan segera diserang tentara Kremlin," ungkap Ross.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x