PM Hungaria yang Pro-Putin Viktor Orban Umumkan Keadaan Darurat karena Khawatir atas Perang di Ukraina

- 25 Mei 2022, 20:12 WIB
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban berdiri sebelum mengambil sumpah jabatan di Parlemen di Budapest, Hongaria, 16 Mei 2022.
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban berdiri sebelum mengambil sumpah jabatan di Parlemen di Budapest, Hongaria, 16 Mei 2022. /REUTERS/Bernadett Szabo

Pemerintah Orban telah dituduh mengikis kebebasan demokrasi di Hungaria sejak mengambil alih kekuasaan pada 2010, dan menggunakan sumber daya negara untuk memperkuat kekuasaannya.

Partai Fidesz yang memerintah memenangkan kemenangan pemilihan keempat berturut-turut pada 3 April, memberi Orban, pemimpin terlama di Uni Eropa, masa jabatan empat tahun tambahan.

Baca Juga: Pertempuran Berkecamuk, Rusia Menyerang Habis-habisan, Roket Termobarik Penghancur Paru-paru Menghantam Lyman

Dalam sebuah pernyataan hari Selasa, Emese Pasztor dari Persatuan Kebebasan Sipil Hungaria menulis bahwa pemerintah Hungaria 'sekali lagi menyesuaikan aturan permainan dengan kebutuhannya sendiri.'

'Dengan selalu membiarkan kemungkinan memperkenalkan tatanan hukum khusus di masa depan, itu akan kehilangan karakter khusus.

"Ini akan menjadi normal baru, yang akan mengancam hak-hak dasar kita semua, dan aturan dengan dekrit akan semakin mengurangi pentingnya Parlemen," tulis Pasztor.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dailymail.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah