AS Mengeluarkan Sanksi yang Menargetkan Program Senjata Pemusnah Massal Korea Utara

- 30 Mei 2022, 09:00 WIB
Bendera Korea Utara berkibar di tiang di Permanent Mission of North Korea di Jenewa 2 Oktober 2014.
Bendera Korea Utara berkibar di tiang di Permanent Mission of North Korea di Jenewa 2 Oktober 2014. /REUTERS/Denis Balibouse

China selaku anggota tetap Dewan Keamanan PBB telah mendesak Amerika Serikat untuk mengambil tindakan, termasuk mencabut beberapa sanksi sepihak untuk membujuk Pyongyang melanjutkan pembicaraan yang terhenti sejak 2019, setelah tiga kali pertemuan puncak yang pada akhirnya mengalami jalan buntu antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS saat itu Donald Trump.

Baca Juga: Rusia Mengerahkan Tank T-62 Era Soviet Berusia 50 Tahun untuk Mengepung Severodonetsk dan Lysychansk di Donbas

Amerika Serikat mengatakan bahwa Pyongyang seharusnya tidak diberi kelonggaran.

Sejumlah diplomat top Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat pada Jumat malam mengeluarkan pernyataan bersama yang berbunyi,"Korea Utara telah secara signifikan meningkatkan kecepatan dan skala peluncuran rudal balistiknya sejak September 2021".

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin serta Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mendesak Pyongyang untuk kembali melakukan negosiasi tentang pengembangan senjata pemusnah massal dan rudal balistiknya.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x