Pria berusia 50 tahun itu memiliki akar Ukraina tetapi memegang paspor Rusia dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Moskow.
Dia adalah salah satu dari segelintir pembelot Rusia terkenal yang mengutuk perang yang digagas Vladimir Putin.
Berbicara kepada The Guardian, dia berkata: “Saat perang pecah, saya langsung tahu saya ingin pergi dan membela Ukraina."
“Saya pertama kali ingin bergabung dengan unit pertahanan teritorial di wilayah Sumy, tempat saya dibesarkan. Saya menghubungi banyak pejabat tetapi secara hukum tidak mungkin bagi saya untuk bertarung di sana sebagai orang Rusia.”
Namun, tak lama kemudian, Volobuyev diberi pilihan untuk bergabung dengan legiun "Kebebasan untuk Rusia".
Dia mengatakan dia menerima kesempatan itu dengan tangan terbuka, dan pada hari Sabtu dalam sebuah pidato video, Volobuyev, yang memegang senjata otomatis, mengumumkan bahwa dia telah bergabung dengan legiun.
Dia mengatakan kepada publikasi: “Saya sangat senang saya telah mencapai tujuan pertama saya."
“Tapi sekarang saya harus cepat menjalani pelatihan militer agar saya benar-benar bisa pergi dan bertarung. Aku tidak bisa berhenti di tengah jalan,” ujarnya.