Perang Uni Soviet-Finlandia Sudah Terjadi Dua Kali, Jenderal Timo Kivinen: Rusia Sulit Mengunyah Ukraina

- 3 Juli 2022, 20:08 WIB
Tentara Finlandia berbicara selama latihan Lightning Strike 22 pada 23 Mei.*
Tentara Finlandia berbicara selama latihan Lightning Strike 22 pada 23 Mei.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Finlandia sudah dua kali berperang dengan Rusia pada tahun 1940-an. Kedua negara memiliki perbatasan sepanjang 1.300 km (810 mil).

Finlandia kembali khawatir serangan Rusia setelah melihat Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina.

Hal itu pula yang mendorong Finlandia yang semula negara netral akhirnya memilih bergabung ke aliansi NATO.

Baca Juga: Dapat Bantuan Senjata NATO, Ukraina Lakukan 30 Serangan Mendadak, Rusia Klaim Berhasil Cegat Dua Rudal

Walau belum melihat ancaman serius dari Kremlin, namun Finlandia selama beberapa dekade selalu siaga melakukan perlawanan jika terjadi serangan.

Negara Nordik itu telah membangun persenjataan yang substansial. Tetapi selain perangkat keras militer, Kepala angkatan bersenjata Finlandia Jenderal Timo Kivinen mengatakan, faktor penting adalah bahwa Finlandia akan termotivasi untuk berperang.

"Garis pertahanan yang paling penting adalah di antara telinga seseorang, seperti yang dibuktikan oleh perang di Ukraina saat ini," kata Kivinen dalam sebuah wawancara.

Baca Juga: Serangan Barbar Ukraina Hancurkan Wilayah Rusia, Warga Belgorod Desak Vladimir Putin Lakukan Pembalasan

Sejak Perang Dunia Kedua, Helsinki telah mempertahankan tingkat kesiapan militer yang tinggi menghadapi serangan Moskow.

“Kami telah secara sistematis mengembangkan pertahanan militer kami tepat untuk jenis peperangan yang sedang dilancarkan di sana (di Ukraina), dengan penggunaan besar-besaran senjata, pasukan lapis baja dan juga angkatan udara,” kata Kivinen.

"Ukraina telah menjadi gigitan yang sulit untuk dikunyah (untuk Rusia) dan begitu juga Finlandia," ucap Kivinen yang dikutip Mirror.

Baca Juga: Model Bikini Asal Brasil Berpose di Tank Bebek Duduk Rusia yang Rusak, Besoknya Diancam Akan Dibakar

Sekitar 100.000 orang Finlandia terbunuh selama dua perang yang dilakukan Finlandia melawan Uni Soviet dan kehilangan sepersepuluh wilayahnya.

Negara berpenduduk 5,5 juta ini memiliki kekuatan pasukan masa perang sekitar 280.000 dengan 870.000 dilatih sebagai tentara cadangan.

Itu tidak menghapuskan wajib militer untuk laki-laki seperti yang dilakukan banyak negara barat lainnya setelah berakhirnya Perang Dingin.

Baca Juga: Perwira Tinggi Belarus Mulai Berontak Melawan Vladimir Putin, Tidak Ingin Terlibat Perang di Ukraina

Finlandia telah membangun salah satu artileri terkuat di Eropa dan telah menimbun rudal jelajah dengan jangkauan hingga 370 km (230 mil).

Ini menghabiskan 2% dari PDB untuk pertahanan, tingkat yang lebih tinggi dari banyak negara NATO.

Mereka memesan empat kapal perang baru, serta 64 jet tempur F-35 dari raksasa pertahanan AS Lockheed Martin.

Baca Juga: Oktober, Pasukan Vladimir Putin Terusir dari Ukraina Berkat Senjata NATO Terus Mengalir ke Pejuang Kiev

Finlandia berencana untuk memesan hingga 2.000 drone, peralatan anti-pesawat ketinggiannya sendiri dan sedang membangun penghalang di perbatasannya dengan Rusia.

Sekitar 82% responden dalam jajak pendapat 18 Mei oleh Kementerian Pertahanan mengatakan mereka akan bersedia untuk berpartisipasi dalam pertahanan nasional jika Finlandia diserang.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x