Pernyataan Kemenlu Rusia itu menunjukkan, pembantu dan kroni Presiden Rusia Vladimir Putin, mulai panik dengan serangan Ukraina.
Dalam briefing media, juru bicara Maria Zakharova mengeluh bahwa Washington telah memberi Ukraina instruktur yang membantu pasukan Kiev menggunakan sistem roket artileri mobilitas tinggi buatan AS (HIMARS).
Dia mencatat roket, yang memiliki jangkauan lebih jauh dan lebih tepat daripada senjata artileri lainnya, digunakan "secara luas" oleh pasukan Ukraina.
"Pasukan Ukraina menggunakan HIMARS yang diterima dari Amerika Serikat di mana-mana," kata Zakharova yang dikutip Express.
Dia menambahkan Washington telah "secara diam-diam mengirim instruktur" ke Ukraina untuk membantu pasukannya mempelajari cara menggunakan dan mengarahkan senjata baru, yang mengakibatkan sasaran sipil di daerah yang dikuasai Rusia ditembaki.
Baik Rusia dan Ukraina telah membantah menargetkan warga sipil selama perang.***