Tak lama setelah itu ditambahkan: "Video itu menunjukkan bahwa memang ada ledakan di Jembatan Antonovsky."
Terlepas dari laporan tentang serangan itu, Kremlin dengan cepat mengabaikan akun tersebut.
RIA Novosti, sebuah kantor berita milik negara Rusia, menggunakan platform media sosial Telegram untuk menyangkal bahwa jembatan itu telah dihancurkan.
"Pasukan Ukraina mencoba menyerang Kherson untuk ketiga kalinya dalam sehari, pertahanan udara mencegat semua rudal," kata pemerintah wilayah Kherson kepada RIA Novosti.
"Pihak berwenang membantah informasi tentang penghancuran Jembatan Antonovsky di seberang Dnieper," ungkapnya.***