Pihak berwenang Yunani menyetujui pembebasannya pada awal bulan ini, setelah panel yudisial memutuskan mendukung perusahaan Iran, membatalkan perintah pengadilan sebelumnya, dan kapal yang memiliki masalah mesin itu ditarik ke Piraeus.
Media Yunani melaporkan bahwa Amerika Serikat menentang keputusan yang membawa kasus tersebut ke Mahkamah Agung Yunani.
Baca Juga: Buaya Sepanjang 7,5 Kaki Ditangkap di Bawah Kursi di Sebuah Tempat Penitipan Anak di Georgia
Sementara Departemen Kehakiman AS menolak memberikan komentarnya.
"Pada tahun lalu, penjualan hidrokarbon Iran telah dihidupkan kembali oleh penegakan yang lemah. Itu harus dihentikan," kata Mark Wallace, mantan duta besar AS untuk PBB, mengatakan kepada Reuters.
"AS harus terus menegakkan sanksi dan sekutu kami harus bergabung dengan kami dalam upaya ini," kata Wallace, yang sekarang menjadi kepala eksekutif kelompok advokasi United Against Nuclear Iran, yang memantau lalu lintas kapal tanker terkait Iran.
Baca Juga: Shakira Menolak untuk Menyelesaikan Kasus Penipuan Pajak dengan Jaksa Spanyol
Sebagian muatan minyak kapal Iran telah dipindahkan ke kapal lain, Ice Energy, yang disewa oleh Amerika Serikat dan juga ditambatkan di pelabuhan Piraeus.
"Lana diharapkan mendapatkan bahan bakar hari ini dan menguji mesinnya sehingga dapat memulai transfer minyak pada akhir minggu dan berlayar," kata pejabat Yunani pertama kepada Reuters.***