Pejabat Rusia mengatakan mereka merencanakan referendum, mungkin pada bulan September, di mana mereka mengharapkan wilayah tersebut untuk memilih menjadi bagian dari Rusia. Ukraina mengatakan bahwa pemungutan suara, jika itu terjadi, akan menjadi tidak sah. Ia ingin merebut kembali wilayah itu dengan paksa.
Untuk saat ini, bendera Rusia berkibar di atas gedung administrasi utama di Kherson dengan truk lapis baja Rusia yang diparkir di dekatnya untuk keamanan.
Baca Juga: Jepang Melaporkan Kasus Covid-19 Mingguan Terbanyak di Dunia Termasuk Rekor Harian 233.100 Kasus
Oleg Nikolenko, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, mengatakan Rusia membagikan paspor menjelang referendum "untuk membenarkan pendudukan" sehingga mereka bisa berpura-pura telah memutuskan untuk secara sukarela bergabung dengan Rusia, sesuatu yang dia katakan sama sekali tidak benar.
"Kami melihat bahwa Federasi Rusia sedang mencoba untuk menyerap wilayah. Mereka mencoba untuk mendirikan administrasi pendudukan," kata Nicolenko kepada Reuters.***