ZONA PRIANGAN - Ledakan di pangkalan militer Saki, Krimea yang menghancurkan jet tempur menggambarkan pertahanan Rusia mulai lemah.
Sejauh ini, penyebab ledakan di pangkalan militer Saki, Krimea masih misterius. Ukraina masih malu-malu untuk bertanggung jawab.
Namun banyak yang percaya, itu merupakan hasil operasi khususa militer Ukraina yang berhasil menembus kekuatan pertahanan Rusia.
Kantor berita Rusia, TASS mengutip sumber Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang tidak disebutkan namanya mengatakan penyebab utama ledakan tampaknya adalah "pelanggaran aturan keselamatan kebakaran".
Informasi yang beredar, ledakan akibat kesalahan saat pengisian bahan bakar dan api muncul dari puntung rokok.
Di luar dari itu, insiden itu menjadi pukulan terbesar bagi Vladimir Putin yang harus menanggung kerugian. Moskow harus kehilangan sejumlah jet tempur dan hancurnya landasan pacu pangkalan udara Saki.
Bukti kehancuran pangkalan militer Saki itu didapat dari foto satelit bagaimana sebelum dan sesudah ledakan.
Sementara itu, wartawan Ukraina Ilia Ponomarenko, percaya pejuang Kiev berada di balik serangan Saki.
Dia berpendapat bahwa serangan itu merupakan pukulan "menghancurkan" bagi Vladimir Putin karena menunjukkan kelemahan pertahanan Rusia.
Berbicara kepada Times Radio, Ponomarenko mengatakan: "Ini adalah kesuksesan yang sangat serius, pertahanan Rusia akhirnya ditembus."
Menurut Ilia Ponomarenko, selama beberapa tahun terakhir Rusia telah mengubah semenanjung Krimea menjadi satu pangkalan militer raksasa yang sangat terlindungi, seperti kapal induk yang tidak dapat ditenggelamkan."
“Jadi Rusia memperkuat perlindungannya yang membentang dari area bawah laut hingga ruang terbuka," ujarnya yang dikutip Express.
"Informasi yang sangat besar bahwa Ukraina berhasil menembus pertahanan udaranya, pertahanan daratnya dan melakukan serangan yang menghancurkan," tambahnya.
"Ini adalah efek yang menghancurkan dalam hal kerugian materi, kerugian manusia, ke militer Rusia," ucap Ilia Ponomarenko.
Dia menambahkan: "Tetapi juga merupakan pukulan besar bagi moral dan pertanyaan di balik kompetensi pertahanan Rusia."
"Ini menyerang jantung dari tempat paling sensitif dari pertahanan Rusia," pungkasnya.***