Korea Utara Kemungkinan Akan Memberi Dukungan untuk Donetsk, Denis Pushilin Kirim Surat ke Kim Jong Un

- 17 Agustus 2022, 17:59 WIB
Seorang tentara Ukraina berjalan di depan sebuah sekolah yang dibom di tengah invasi Rusia di Ukraina, di Kostyantynivka, di wilayah Donetsk, Ukraina, 8 Mei 2022.
Seorang tentara Ukraina berjalan di depan sebuah sekolah yang dibom di tengah invasi Rusia di Ukraina, di Kostyantynivka, di wilayah Donetsk, Ukraina, 8 Mei 2022. /REUTERS/Jorge Silva

ZONA PRIANGAN - Korea Utara (Korut) kemungkinan memberi bantuan Republik Rakyat Donetsk (DPR). Di awal konflik, Pemimpin Korut, Kim Jong Un mengakui DPR sebagai negara yang berdaulat.

Dengan pengakuan Kim Jong Un, menjadikan Korut sebagai negara ketiga, setelah Rusia dan Suriah yang mengakui kemerdekaan DPR.

Pengakuan yang sama diberikan Korut kepada Republik Rakyat Luhansk (LPR). Donetsk dan Luhansk yang berbahasa Rusia membentuk wilayah Donbass dan memisahkan diri dari Ukraina.

Baca Juga: Vladimir Putin Rugi Besar, Tiga Helikopter Elit Ka-52 Ditembak Jatuh Pertahanan Udara Ukraina

Invasi Rusia ke Ukraina yang diserukan Vladimir Putin, salah satunya bertujuan melindungi wilayah Donetsk dan Luhansk.

Kepala pasukan proksi Rusia di wilayah Donetsk Ukraina timur, Denis Pushilin telah mengirim pesan kepada Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Pyongyang sedang mempertimbangkan pekerja untuk proyek restorasi di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.

Baca Juga: Roket Ukraina Hancurkan Parit Pertahanan Rusia, Prajurit Kremlin Tidak Mau Menolong Rekannya yang Terluka

Denis Pushilin menyatakan harapan bahwa republiknya yang didukung Moskow dan Korea Utara dapat mencapai kerja sama bilateral yang sama-sama menguntungkan sesuai dengan kepentingan rakyat mereka, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi melaporkan.

Pesan Pushilin kepada Kim bertepatan dengan peringatan 15 Agustus pembebasan semenanjung Korea dari pemerintahan kolonial Jepang pada akhir Perang Dunia II.

“Orang-orang di wilayah Donbass juga berjuang untuk mendapatkan kembali kebebasan dan keadilan sejarah mereka hari ini seperti yang dilakukan rakyat Korea 77 tahun yang lalu,” kata laporan itu mengutip surat Pushilin.

Baca Juga: 20 Jet Tempur Rusia Hancur di Pangkalan Militer Krimea, Dugaan Kuat Terkena Hantaman Rudal HIMARS Ukraina

Laporan itu tidak mengatakan apakah Kim mengirim pesan ke Pushilin sebagai tanggapan.

Langkah itu membuat Korea Utara menjadi negara ketiga setelah Rusia dan Suriah yang mengakui dua entitas yang memisahkan diri itu.

Kiev segera memutuskan hubungan dengan Pyongyang atas langkah tersebut, lapor Aljazeera.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky Marah Besar Atas Kebocoran Informasi Terkait Ledakan di Pangkalan Militer Rusia

Ada indikasi Korea Utara sedang meninjau rencana untuk mengirim pekerja untuk proyek restorasi di wilayah Donetsk.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Donetsk mengatakan duta besarnya untuk Rusia, Olga Makeeva, bertemu dengan duta besar Korea Utara untuk Rusia, Sin Hong Chol, di Moskow pada 29 Juli untuk membahas kerja sama ekonomi.

Menurut Kemenlu Donetsk, Sin kemudian mengatakan akan ada "potensi besar" untuk kerja sama bilateral dalam perdagangan dan "bidang migrasi tenaga kerja" menyusul pelonggaran kontrol perbatasan pandemi Korea Utara.

Korea Utara dilaporkan melakukan diskusi serupa dengan Luhansk.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x