Serangan ke Krimea Ditandai Ledakan, 30.000 Warga Mulai Mengungsi Melewati Jembatan Selat Kerch ke Rusia

- 17 Agustus 2022, 21:41 WIB
Rekaman dari stasiun kereta Simferopol mengungkapkan kerumunan besar orang yang menunggu untuk meninggalkan Krimea.*
Rekaman dari stasiun kereta Simferopol mengungkapkan kerumunan besar orang yang menunggu untuk meninggalkan Krimea.* /Ukrainian media/

Pihak berwenang Rusia di wilayah tersebut dilaporkan mengatakan sebuah kereta penumpang telah dihentikan karena kerusakan yang disebabkan oleh serangan udara tersebut.

Pada Selasa pagi, depot amunisi di dekat Dzhankoi meledak, dalam serangan yang diyakini dilakukan oleh pasukan khusus Ukraina, lapor Express.

Baca Juga: Pertahanan Pasukan Vladimir Putin Makin Lemah, Wilayah Militer Krimea Makin Mudah Terkena Ledakan

Baik pejabat Kremlin dan Ukraina mengakui bahwa target militer telah meledak, tetapi Ukraina belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris mengatakan pagi ini (Rabu) bahwa asap telah dilaporkan naik dari dekat Pangkalan Udara Gvardeyskoye, juga di Krimea.

Dikatakan dua daerah yang ditargetkan adalah rumah bagi dua lapangan udara militer Moskow yang paling penting di wilayah tersebut, dan persimpangan kereta api memainkan peran penting dalam memasok operasi Rusia di Ukraina selatan.

Baca Juga: Korea Utara Kemungkinan Akan Memberi Dukungan untuk Donetsk, Denis Pushilin Kirim Surat ke Kim Jong Un

Kemenhan Inggris menambahkan bahwa komandan Rusia kemungkinan besar akan semakin khawatir dengan penurunan keamanan yang nyata di seluruh Krimea.

Ini mengikuti serangan udara di pangkalan udara Saki di sebelah barat semenanjung pada 9 Agustus, yang "hampir pasti" menyebabkan ledakan empat unit penyimpanan amunisi, serta penghancuran delapan jet tempur.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x