Militer Korea Selatan mengatakan pesawat tempur Rusia memasuki zona pertahanan udara negara itu, dan telah mengambil tindakan taktis terhadap kemungkinan.
Awal pekan ini, AS dan Korea Selatan memulai pelatihan militer gabungan terbesar mereka dalam beberapa tahun karena mereka meningkatkan postur pertahanan mereka terhadap ancaman yang berkembang dari Korea Utara.
Latihan itu dapat mengancam serangan balasan dari Korea Utara, yang telah meningkatkan aktivitas pengujian senjatanya ke rekor kecepatan tahun ini, lapor Express.
Negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu juga berulang kali mengancam konflik dengan Seoul dan Washington di tengah kebuntuan diplomasi yang berkepanjangan.
Latihan militer saat ini di Korea Selatan akan berlanjut hingga 1 September dan termasuk latihan lapangan yang melibatkan pesawat, kapal perang, tank, serta puluhan ribu tentara yang dilaporkan.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Usir Tentara Ukraina, Rebut Kota Aleksandrovka dan Menuju Perbatasan Nikolaev
Ulchi Freedom Shield dimulai dengan program pelatihan pertahanan sipil Korea Selatan yang dipimpin oleh pegawai Pemerintah yang berlangsung selama empat hari.
Korea Selatan belum mengungkapkan berapa banyak personel militer yang terlibat dalam latihan militer terbaru dengan AS.***