Sebuah sumber pro-Rusia mengklaim pasukan Vladimir Putin sekarang diserang oleh pasukan Ukraina, yang dilengkapi dengan senjata NATO.
Menurut intelijen AS, Rusia menderita "kekurangan tenaga kerja yang parah" dan dipaksa untuk membawa kembali tentara yang terluka untuk menutup celah di pertahanannya.
Ukraina telah memfokuskan sebagian besar serangannya untuk mengisolasi apa yang tersisa dari pasukan Rusia di selatan dengan menghancurkan jembatan yang digunakan oleh Moskow untuk memasok pasukannya.
“Situasi di wilayah operasional kami tetap sulit, tetapi dikendalikan oleh pasukan pertahanan,” katanya dalam sebuah posting Facebook.
Analis Barat yang memantau konflik, mengatakan Ukraina mencapai tujuan taktisnya untuk meningkatkan posisi jangka panjang mereka di garis depan selatan.
“Kami masih mempertahankan bahwa aktivitas Ukraina ke arah ini memenuhi tujuan taktis untuk meningkatkan posisi Ukraina daripada tujuan operasional mendorong Rusia melewati Sungai Dnipro,” kata analis militer independen Rochan Consulting.
“Namun, situasinya berubah-ubah. Jika pertahanan Rusia runtuh, maka keberhasilan taktis dapat diterjemahkan menjadi kemenangan operasional,” ucapnya.***