Pejuang Kiev Kibarkan Bendera di Wilayah Kherson, Hasil dari Mengusir Pasukan Vladimir Putin di Dua Desa

- 6 September 2022, 16:37 WIB
Bendera Ukraina kembeli berkibar di wilayah Kherson.*
Bendera Ukraina kembeli berkibar di wilayah Kherson.* /Twitter /@Militarylandnet

ZONA PRIANGAN - Bendera Ukraina kembali berkibar di wilayah Kherson setelah pejuang Kiev berhasil merebut dua desa dalam serangan balasan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun memuji perjuangan tentara Ukraina yang menghancurkan pertahanan terdepan pasukan Rusia.

Komandan militer Ukraina melaporkan, pasukannya sudah mengambil dua desa dari cengkeraman tentara Vladimir Putin.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Ingin Istirahat Mengurangi Keterlibatan di Perang Ukraina, Pukulan bagi Vladimir Putin

Selain menerobos pertahanan prajurit Kremlin di selatan, tentara Ukraina juga memperoleh kemajuan di timur.

Wakil Kepala Kantor Presiden Ukraina, Kyrylo Tymoshenko, memperkuat klaim keberhasilan pejuang Kiev dengan memposting sebuah foto, yang menunjukkan pemasangan bendera Ukraina di dua desa.

Tiga pejuang Kiev terlihat mengibarkan bendera Ukraina di atas sebuah desa yang katanya berada di selatan, yang merupakan fokus utama serangan balik.

Baca Juga: Di Tengah Perang Ukraina, Ramzan Kadyrov Bikin Kejutan Ingin Mundur dari Jabatan Presiden Chechnya

“Vysokopilly. wilayah Kherson. Ukraina. Hari ini,” tulis Tymoshenko di Facebook di atas foto tiga tentara di atap, salah satunya memasang bendera Ukraina.

Ukraina memulai serangan balasan pekan lalu, menargetkan selatan, khususnya wilayah Kherson, yang direbut Rusia pada awal konflik, lapor Aljazeera.

Setelah penembakan intensif pasukan Ukraina terhadap kelompok pasukan Rusia di wilayah tersebut, Rusia melarang pergerakan penduduk, kata militer Ukraina pada hari Senin.

Baca Juga: Rusia Pernah Kalah Perang Melawan Chechnya tapi Tahun 1999 Pasukan Vladimir Putin Membantai Prajurit Chechen

“Serangan balasan Ukraina membuat kemajuan yang dapat diverifikasi di selatan dan timur,” kata Institute for the Study of War, sebuah think-tank yang berbasis di Washington, DC.

Menurut Institute for the Study of War, laju serangan balasan kemungkinan akan berubah secara dramatis dari hari ke hari ketika pasukan Ukraina bekerja untuk membuat Rusia kekurangan pasokan yang diperlukan.

Serangan balasan dari darat terus berlanjut, itu mengganggu komando dan kontrol pasukan Moskow dan melemahkan moral mereka.

Baca Juga: Pasukan Khusus Rusia Spetsnaz Baku Tembak Berdarah dengan Tentara Bayaran Grup Wagner, Ini Penyebabnya

Saluran Telegram Ukraina melaporkan ledakan di Jembatan Antonovsky dekat kota Kherson, yang diduduki oleh pasukan Rusia.

Rudal Ukraina telah merusak jembatan itu selama beberapa minggu terakhir, tetapi pasukan Rusia berusaha memperbaikinya atau mendirikan penyeberangan ponton atau tongkang untuk menjaga pasokan ke unit mereka.

Pemerintah wilayah Kherson yang ditunjuk Rusia mengkonfirmasi pada hari Senin bahwa jembatan itu telah rusak parah oleh tembakan Ukraina dan ditutup untuk lalu lintas.

Baca Juga: Bentrok Lagi, Prajurit Chechnya Lawan Pasukan Buryatia Rusia Rebutan Rampasan Perang di Vasylivka

"Rencana untuk referendum tentang Kherson bergabung dengan Rusia telah dihentikan karena situasi keamanan," kata Kirill Stremousov, wakil kepala pemerintahan, yang dikutip kantor berita Rusia, TASS.

Pejabat Rusia sebelumnya menyarankan referendum untuk bergabung dengan Rusia akan diadakan pada bulan September di Kherson, serta di wilayah tetangga Zaporizhzhia dan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk yang memproklamirkan diri, bertepatan dengan pemilihan lokal di Rusia.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x