Dalam 24 jam terakhir telah terjadi lebih dari 40 serangan artileri di dan sekitar Kota Enerhodar, dengan beberapa penembakan dilakukan secara kacau.
Dia mengklaim bahwa artileri Ukraina tampaknya tidak peduli untuk memilih target bernilai tinggi, dan mengeluarkan amunisi mahal yang disediakan AS untuk menyebabkan kerusakan yang relatif kecil.
“Mereka bahkan menabrak rel kereta api. Kami menghabiskan 100.000 rubel ($1.680) untuk memperbaikinya, dan mereka menghabiskan $200.000. Dan menembak tanpa pandang bulu ke seluruh wilayah,” katanya.
“Amerika menggelontorkan begitu banyak uang ke Ukraina, mereka dapat menghabiskan [amunisi] sama sekali tanpa syarat,” tuturnya yang dikutip rt.com.
Rusia menguasai sebagian besar wilayah Zaporizhzhia pada fase awal operasi militernya melawan Ukraina. Wilayah tersebut memberikan suara dalam referendum bulan lalu untuk bergabung dengan Rusia.
Presiden Vladimir Putin menandatangani undang-undang pada hari Selasa empat tindakan, yang meresmikan transfer Zaporizhzhia dan tiga bekas wilayah Ukraina lainnya di bawah kedaulatan Rusia.
Kiev telah menolak surat suara dan perubahan status dan berjanji untuk menggunakan kekuatan militer untuk mengusir Rusia dari semua tanah yang dianggap Ukraina miliknya.***