Moskow Tuduh Tentara Ukraina Ingin Menghancurkan Kota di Rusia, 40 Serangan Terjadi di Enerhodar

- 6 Oktober 2022, 12:43 WIB
Rekaman kamera pengintai menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia selama penembakan di Enerhodar.*
Rekaman kamera pengintai menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia selama penembakan di Enerhodar.* /Zaporizhzhya NPP /via Reuters

ZONA PRIANGAN - Moskow menuduh tentara Ukraina ingin menghancurkann kota-kota baru yang berada di Rusia dengan serangan artileri.

Tuduhan Kremlin itu dengan menyodorkan bukti, kerusakan yang terjadi di Kota Enerhodar wilayah Zaporizhzhia setelah gempuran pejuang Kiev.

Penjabat Gubernur Zaporizhzhia pro-Rusia, Yevgeny Balitsky mengatakan, Kiev mencoba membuat kehidupan warga Enerhodar berantakan.

Baca Juga: Seperti di Kharkiv, Tentara Ukraina Bakal Menipu Lagi dan Menjebak 7.000 Pasukan Rusia di Kherson

“Musuh telah memfokuskan penembakan pada pembangkit listrik [berbahan bakar gas] kami untuk menggagalkan persiapan kami di musim dingin," ujar Yevgeny Balitsky.

Menurut Yevgeny Balitsky, tentara Ukraina sengaja merusak pembangkit listrik agar warga berpikiran pihak berwenang tidak mampu memanaskan kota.

Balitsky yakin Kiev bermaksud untuk “menghancurkan infrastruktur dan membuat [Enerhodar] tidak layak huni.”

Baca Juga: Ini Dagestan Bukan Moskow, Berciuman di Depan Umum Melanggar Norma Islam Bisa Membuat Umat Muslim Marah

"Pemerintah Ukraina ingin mendapatkan kembali kendali atas wilayah itu, tetapi tidak ingin orang-orang yang tinggal di dalamnya tetap," ucapnya kepada televisi Rusia.

Dalam 24 jam terakhir telah terjadi lebih dari 40 serangan artileri di dan sekitar Kota Enerhodar, dengan beberapa penembakan dilakukan secara kacau.

Dia mengklaim bahwa artileri Ukraina tampaknya tidak peduli untuk memilih target bernilai tinggi, dan mengeluarkan amunisi mahal yang disediakan AS untuk menyebabkan kerusakan yang relatif kecil.

Baca Juga: Kalahkan Kim Jong Un dan Bashar al-Assad, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Ingin Masuk Guinness World Record

“Mereka bahkan menabrak rel kereta api. Kami menghabiskan 100.000 rubel ($1.680) untuk memperbaikinya, dan mereka menghabiskan $200.000. Dan menembak tanpa pandang bulu ke seluruh wilayah,” katanya.

“Amerika menggelontorkan begitu banyak uang ke Ukraina, mereka dapat menghabiskan [amunisi] sama sekali tanpa syarat,” tuturnya yang dikutip rt.com.

Rusia menguasai sebagian besar wilayah Zaporizhzhia pada fase awal operasi militernya melawan Ukraina. Wilayah tersebut memberikan suara dalam referendum bulan lalu untuk bergabung dengan Rusia.

Baca Juga: Rusia Pernah Kalah Perang Melawan Chechnya tapi Tahun 1999 Pasukan Vladimir Putin Membantai Prajurit Chechen

Presiden Vladimir Putin menandatangani undang-undang pada hari Selasa empat tindakan, yang meresmikan transfer Zaporizhzhia dan tiga bekas wilayah Ukraina lainnya di bawah kedaulatan Rusia.

Kiev telah menolak surat suara dan perubahan status dan berjanji untuk menggunakan kekuatan militer untuk mengusir Rusia dari semua tanah yang dianggap Ukraina miliknya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x