Yoon Suk-yeol Umumkan Masa Berkabung Nasional Pasca Jatuhnya Korban Pesta Haloween yang Menewaskan 151 Orang

- 30 Oktober 2022, 15:37 WIB
Tim penyelamat dan petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi di mana puluhan orang terluka akibat terinjak-injak saat festival Halloween di Seoul, Korea Selatan, 30 Oktober 2022.
Tim penyelamat dan petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi di mana puluhan orang terluka akibat terinjak-injak saat festival Halloween di Seoul, Korea Selatan, 30 Oktober 2022. /REUTERS/Kim Hong-ji

Pada hari Minggu pagi, kostum dan barang-barang pribadi berlumuran darah di jalan sempit. Korban selamat berkerumun di bawah selimut darurat di antara pekerja darurat, polisi dan media.

Banyak dari korban tewas berada di dekat klub malam, kata Choi. Banyak dari korban adalah wanita berusia 20-an, dan warga asing yang meninggal, termasuk orang-orang dari China, Iran, Uzbekistan dan Norwegia, katanya.

Baca Juga: Amerika Serikat Menyiapkan Paket Bantuan Terbaru untuk Ukraina Sebesar $275 Juta

Saksi mata menggambarkan kerumunan menjadi semakin tidak terkendali dan gelisah saat malam semakin larut. Kekacauan pecah tepat sebelum pukul 10:20 malam waktu setempat (1320 GMT), polisi turun tangan untuk mengatasi insiden itu dan kadang-kadang mencoba untuk mengendalikan kerumunan, kata saksi.

Moon Ju-young, 21, mengatakan situasi di gang tersebut memberikan sinyal ada yang tidak beres. Kerumunan orang lebih dari 10 kali lipatnya saat normal, katanya kepada Reuters.

Cuplikan di media sosial menunjukkan ratusan orang yang memenuhi gang sempit dan miring itu hancur dan tidak bisa bergerak saat petugas penyelamat dan polisi berusaha membebaskan mereka.

Baca Juga: Menko Airlangga Hartarto Bertemu Sekjen PBB Antonio Guterres di Markas Besar PBB Bahas Persiapan KTT G20

Kepala Pemadam Kebakaran Distrik Yongsan Choi mengatakan bahwa semua kematian mungkin akibat kecelakaan di gang.

Petugas pemadam kebakaran dan saksi mata mengatakan orang-orang terus membanjiri gang itu, padahal sudah penuh sesak. Saat orang-orang berada di puncak berjatuhan, orang-orang yang berada di bawah bergulingan di atas lainnya.

Seorang wanita mengatakan, putrinya ditarik dari himpitan massa, dan akhirnya selamat walaupun terjebak lebih dari sejam.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah