Network
ZONA PRIANGAN - Militer Ukraina makin berani menyerang ke wilayah Ukraina dengan menggunakan pesawat tak berawak (drone).
Serangan drone Ukraina ke pangkalan udara Engels itu membuat kalang kabut pasukan Vladimir Putin. Sebab pangkalan Engel menampung pesawat pembom nuklir.
Sempat terjadi ledakan, namun Kremlin mengklaim, tidak ada kerusakan yang berdampak pada pesawat pembawa rudal nuklir Tu-95 dan Tu-160 milik militer.
Baca Juga: MetaConstellation Palantir yang Digunakan Tentara Ukraina Membuat Takut Pasukan Vladimir Putin
Moskow justru menyebutkan, drone Ukraina itu berhasil ditembak jatuh. Namun pecahan peluru menyebabkan 3 tentara Rusia tewas.
Ledakan keras terdengar pada Senin pagi di lapangan terbang - sekitar 500 km (310 mil) timur laut perbatasan Ukraina, kata Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia, yang dikutip The Mirror.
Tiga orang tewas dan empat lainnya dirawat di rumah sakit setelah serangan di pangkalan militer di wilayah Saratov, lapor media Rusia.
Tidak ada bahan nuklir yang diduga terlibat dalam ledakan tersebut.
Ledakan itu diyakini sebagai serangan drone kamikaze jarak jauh terbaru di pangkalan tersebut oleh pasukan Volodymyr Zelensky, dengan pemukiman Ukraina terdekat terletak sekitar 450 mil jauhnya.
"Insiden" di pangkalan udara tersebut berjarak ratusan mil dari garis depan perang di Ukraina, tulis Daily Star.
Rekaman video menunjukkan kilatan terang di sekitar pangkalan saat sirene serangan udara terdengar di seluruh area, dengan suara tembakan juga terdengar.
Kemenhan Rusia mengatakan pertahanan udaranya menembak jatuh drone Ukraina yang terbang di ketinggian rendah sekitar pukul 01.35 waktu setempat pada hari Senin (22.35 GMT Minggu).
Tiga prajurit Rusia tewas karena luka yang disebabkan oleh puing-puing drone, tambahnya.
Baca Juga: Volodymyr Zelensky Nekat Kunjungi Kota Bakhmut, Penasaran Ingin Melihat Mayat Tentara Grup Wagner
Gubernur Saratov Roman Busargin menyatakan belasungkawa kepada keluarga dan teman pria tersebut dan mengatakan "sama sekali tidak ada ancaman bagi penduduk" di kota Engels.
Dia menambahkan bahwa "semua cerita tentang evakuasi dari kota adalah kebohongan terang-terangan" yang dibuat oleh orang-orang di luar Rusia.
Dia memperingatkan warga untuk tidak memberikan perincian tentang insiden tersebut secara online atau menghadapi kemungkinan penuntutan.
Baca Juga: Ramzan Kadyrov Desak Rusia Merebut Kembali Swiss Setelah Menghancurkan Ukraina dengan Senjata Nuklir
Awal bulan ini Rusia menuduh Ukraina melakukan serangan serupa di lapangan terbang, rumah bagi pembom strategis.
Kiev tidak pernah secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas serangan di dalam Rusia dan pejabat Ukraina menggambarkan insiden seperti itu sebagai "karma" untuk invasi Vladimir Putin.***
