Dikutip Express, Kepala kelompok hak asasi manusia Agora, Pavel Chikov, melaporkan bahwa kasus pidana terhadap Breusov telah dibuka.
Dia mengatakan itu adalah contoh pertama hukuman pidana di Rusia karena kegagalan melaksanakan perintah di masa perang.
Breusov telah mengajukan banding atas keputusan tersebut di Pengadilan Armada Samudera Pasifik, yang diperkirakan akan disidangkan bulan depan.
Laporan tentang tentara Rusia yang berjuang dalam kondisi musim dingin yang brutal dengan pasokan peralatan yang buruk telah membuat banyak pasukan Moskow mereka tidak mau pergi ke garis depan.
Video peserta pelatihan Rusia yang mabuk berlebihan dan memberontak terhadap komandan mereka mencerminkan tentara yang tidak mau berperang.
Tetapi Kremlin telah mencap mereka yang enggan berperang di Ukraina sebagai pengkhianat, sambil memuji patriotisme mereka yang telah melakukan perjalanan ke garis depan.
Alexey Breusov diberi perintah untuk pergi ke Ukraina pada awal Oktober, menurut media lokal Kam 24.
"Dia mengetahui mobilisasi yang diumumkan di Rusia tetapi tidak mau mengambil bagian dalam permusuhan dan menolak untuk mengikuti perintah komandan untuk dikerahkan ke daerah operasi militer khusus”, lapor Kam 24, mengutip putusan pengadilan.