Perbatasan Ukraina-Belarus Menegang, Pejuang Kiev Siaga Menghadapi Serangan Pasukan Vladimir Putin

- 14 Januari 2023, 20:29 WIB
Tank tentara Belarus bergerak menuju Ukraina.*
Tank tentara Belarus bergerak menuju Ukraina.* /BOEHTB/

ZONA PRIANGAN - Perbatasan Ukraina-Belarus kembali menegang, setelah ada penumpukan pasukan Vladimir Putin.

Seperti di awal invasi, Kremlin menegaskan prajurit Rusia di Belarus dalam rangka menjalan latihan perang bersama.

Kini militer Ukraina memperbanyak pertahanan di perbatasan Belarus dan tidak mau kecolongan lagi seperti kejadian 24 Februari 2022.

Baca Juga: Serangan Mengerikan dari HIMARS Ukraina, Prajurit Vladimir Putin Bergelimpangan Dekat Rel Kereta Api

Angkatan Bersenjata Ukraina telah mempersiapkan garis pertahanan untuk melindungi dari serangan pasukan Moskow di front utara dari Belarus.

Komandan unit sukarelawan tentara Ukraina telah memperingatkan pasukan Belarus bahwa daerah perbatasan berawa di utara Kiev akan menjadi jebakan maut bagi setiap pasukan penyerang.

Contoh permusuhan terakhir di daerah ini terjadi pada bulan Maret, ketika pasukan Rusia di bawah komando Presiden Vladimir Putin terpaksa mundur.

Baca Juga: Aneh, Prajurit Vladimir Putin Kehabisan Senjata, Cuma Dibekali Busur dan Panah untuk Perang di Ukraina

Namun, mengingat kemungkinan bahwa Rusia dapat melancarkan serangan lain, mungkin dengan keterlibatan tentara Belarus, personel militer Ukraina tetap waspada dan bersiap untuk segala kemungkinan.

Komandan unit pertahanan teritorial Ukraina yang ditempatkan di dekat perbatasan, mengatakan kepada The Times: "Saya ingin menyarankan warga Belarus untuk tidak datang ke sini."

"Kami benar-benar berharap bahwa kepala mereka benar. Jika mereka datang ke tanah kami, mereka akan mati, sama seperti orang Rusia yang mati," ujarnya.

Baca Juga: Tentara Grup Wagner dan Pasukan Rusia Mulai Retak di Soledar, Vladimir Putin Pecat Jenderal Sergei Surovikin

Perkembangan ini terjadi di tengah pertempuran yang sedang berlangsung di Ukraina timur antara separatis yang didukung Rusia dan pasukan Ukraina, yang telah mengakibatkan ribuan kematian dan 1,4 juta orang mengungsi.

Pada hari Jumat, Rusia mengumumkan bahwa pasukannya telah merebut kota tambang garam Soledar yang diperebutkan dengan sengit, lapor Express.

Namun, pihak berwenang Ukraina bersikeras bahwa konflik kota sedang berlangsung. Pejuang Kiev masih memberi perlawanan keras.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x