Pasukan Ukraina Berhasil Menangkis 18 Serangan Pasukan Rusia, Rusia Berusaha Mengambilalih Dua Desa

- 13 April 2023, 18:00 WIB
Prajurit Ukraina menembakkan mortir di garis depan, saat serangan Rusia terhadap Ukraina terus berlanjut, di dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, dalam foto selebaran yang dirilis pada 6 November 2022.
Prajurit Ukraina menembakkan mortir di garis depan, saat serangan Rusia terhadap Ukraina terus berlanjut, di dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, dalam foto selebaran yang dirilis pada 6 November 2022. /Iryna Rybakova/Press Service of the 93rd Independent Kholodnyi Yar Mechanized Brigade of the Ukrainian Armed Forces/Handout via REUTERS/File Photo

ZONA PRIANGAN - Staf Jenderal Pasukan Bersenjata Ukraina mengatakan bahwa tidak ada pengenduran upaya Rusia untuk merebut kota tersebut, dengan pasukan Ukraina berhasil menolak hampir 18 serangan. Pasukan Rusia, dikatakan, telah mencoba tapi tidak berhasil untuk mengambil alih dua desa di sebelah barat laut.

Laporan dari staf jenderal tersebut menyebutkan bahwa pasukan Ukraina juga berhasil menggagalkan 14 serangan di kota yang sengit diperdebatkan, yaitu Maryinka yang terletak lebih jauh di selatan, dekat dengan kota penghasil kokas besar, Avdiivka.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, memuji upaya pasukan yang mempertahankan Bakhmut dan daerah-daerah lain di timur, tetapi tidak memberikan referensi khusus mengenai situasi di kota tersebut.

Baca Juga: Dokumen AS Bongkar Kelemahan Militer dan Korban Jiwa di Ukraina dan Rusia

Dalam pidato di hadapan pertemuan institusi keuangan internasional yang berjanji untuk menjaga stabilitas keuangan Ukraina, Zelenskiy meminta bantuan yang lebih cepat dengan tujuan membangun kembali negara dan mengembalikan kehidupan normal setelah invasi Rusia.

"Tidak akan ada reruntuhan di Ukraina," katanya dalam pidato video malamnya setelah pertemuan. "Itu adalah tujuan kami. Ini akan menjadi bukti konkret dari kekalahan total negara teroris."

Di Moskow, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan persetujuan undang-undang yang memperkenalkan kertas draf elektronik untuk pertama kalinya akan membantu menyelesaikan "kekacauan" yang terjadi setelah panggilan 300.000 prajurit wajib militer tahun lalu untuk memperkuat pasukannya.

"Tujuan dari inisiatif legislatif ini adalah untuk membersihkan kekacauan ini dan membuat sistemnya menjadi modern, efektif, dan nyaman bagi warga negara".***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x