ZONA PRIANGAN - Kedutaan besar Swiss di Khartoum telah ditutup dan staf beserta keluarga mereka dievakuasi akibat situasi keamanan yang buruk di Sudan, demikian yang diumumkan oleh kementerian luar negeri Swiss melalui Twitter.
Menteri Luar Negeri Ignazio Cassis mengumumkan bahwa "staf kami dan keluarga mereka telah dievakuasi dan aman," pada hari Minggu malam.
Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa tujuh staf kedutaan dan lima orang yang menemaninya telah dievakuasi. Mereka dalam kondisi baik, dua orang dalam perjalanan ke Ethiopia dan sisanya dievakuasi ke Djibouti dengan bantuan dari Prancis.
"Latihan ini dimungkinkan berkat kerja sama dengan mitra kami, terutama Prancis," kata Cassis, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
Pekerjaan terus dilakukan untuk membantu warga Swiss yang terjebak di Sudan. Kementerian luar negeri Swiss pada hari Jumat mengatakan bahwa sekitar 100 warga Swiss terdaftar di Sudan sementara yang lain diduga sedang mengunjungi daerah Laut Merah sebagai turis.
Pemberontakan lebih dari satu minggu yang lalu antara faksi militer telah memicu krisis kemanusiaan, menewaskan 420 orang dan menjebak jutaan warga Sudan tanpa akses ke layanan dasar.
Baca Juga: Setidaknya 7 Orang Pengunjuk Rasa Tewas oleh Pasukan Sudan dalam Protes Anti-Kudeta
Ribuan warga asing, termasuk diplomat dan pekerja kemanusiaan, juga terjebak dan beberapa negara berupaya untuk mengevakuasi warga negaranya.
Prancis pada hari Senin mengatakan bahwa mereka terus mengevakuasi warga dan sejauh ini telah berhasil mengevakuasi 388 orang.
Sementara itu, sebuah pesawat angkatan udara Jerman dengan 101 orang yang dievakuasi dari Sudan mendarat di Berlin pada awal Senin, sementara gencatan senjata yang goyah tetap berlangsung di ibu kota Sudan.***