Kisah Gelap di Balik Pemberontakan Militer Rusia dan Konflik di Ukraina

- 30 Juni 2023, 01:43 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov menghadiri pertemuan tahunan Dewan Kementerian Pertahanan di Moskow, Rusia, 21 Desember 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov menghadiri pertemuan tahunan Dewan Kementerian Pertahanan di Moskow, Rusia, 21 Desember 2022. /Sputnik/Mikhail Kuravlev/Kremlin via REUTERS/File Photo

Ketika ditanya apakah Putin masih percaya pada Surovikin, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov tidak memberikan jawaban yang pasti. Dia hanya mengatakan bahwa Putin bekerja dengan menteri pertahanan dan kepala Staf Umum daripada seseorang dengan pangkat Surovikin.

Pejabat AS memberi tahu Reuters pada hari Rabu bahwa Surovikin mendukung Prigozhin, tetapi intelijen Barat tidak tahu dengan pasti apakah dia membantu pemberontakan dengan cara apa pun.

Baca Juga: Serangan Balik Ukraina Terjadi: Kendaraan Lapis Baja Jerman dan AS Muncul di Front Selatan

Versi berbahasa Rusia dari Moscow Times dan seorang blogger militer melaporkan penangkapan Surovikin, sementara beberapa koresponden militer lainnya yang memiliki pengikut besar di Rusia mengatakan bahwa dia dan perwira senior lainnya sedang ditanyai oleh layanan keamanan FSB untuk memverifikasi loyalitas mereka.

Reuters tidak dapat memastikan apakah Surovikin telah ditangkap atau sedang diperiksa, bersama dengan yang lainnya, untuk memeriksa keandalan mereka dalam sebuah latihan yang lebih rutin.

Rybar, sebuah saluran berpengaruh di aplikasi pesan Telegram yang dikelola oleh mantan petugas pers kementerian pertahanan Rusia, mengatakan adanya pembersihan personel militer yang dianggap telah menunjukkan "kurangnya ketegasan" dalam memadamkan pemberontakan tentara bayaran. 

Baca Juga: Kremlin Mengakui Konflik sebagai Perang: Implikasinya bagi Rusia dan Ukraina

"Pemberontakan bersenjata oleh perusahaan militer swasta Wagner telah menjadi alasan untuk pembersihan massal di jajaran angkatan bersenjata Rusia," kata Rybar, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Langkah semacam itu, jika dikonfirmasi, dapat mengubah cara Rusia melakukan perang di Ukraina - yang mereka sebut sebagai "operasi militer khusus" - dan menyebabkan kekacauan di jajaran militer pada saat Moskow berusaha untuk menggagalkan serangan balik Ukraina.

Hal tersebut juga dapat memperkuat atau meningkatkan posisi pejabat militer dan keamanan lainnya yang dianggap setia.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah