Tekanan Internasional Terhadap Israel: Seruan Perlindungan Warga Sipil Palestina di Gaza

- 11 November 2023, 20:30 WIB
Rekaman menunjukkan apa yang dikatakan tentara Israel sebagai tank-tank angkatan bersenjata mereka yang sedang dikerahkan di Gaza, dalam gambar diam dari video yang diperoleh Reuters pada 9 November 2023.
Rekaman menunjukkan apa yang dikatakan tentara Israel sebagai tank-tank angkatan bersenjata mereka yang sedang dikerahkan di Gaza, dalam gambar diam dari video yang diperoleh Reuters pada 9 November 2023. /Israeli Army Handout/Handout via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Tekanan internasional terus meningkat pada Israel, termasuk dari sekutu utamanya, Amerika Serikat, untuk lebih melindungi warga sipil Palestina di Gaza ketika jumlah korban tewas meningkat dan pertempuran intensif di sekitar rumah sakit.

Jumlah warga Palestina yang tewas selama pengeboman enklaf pesisir dalam lima minggu terakhir mencapai lebih dari 11.000, menurut pejabat kesehatan Gaza, karena pasukan Israel berperang melawan militan Hamas yang melakukan serangan mematikan pada 7 Oktober di selatan Israel.

Dalam pernyataannya yang paling tegas sejauh ini mengenai penderitaan warga sipil yang terjebak dalam pertempuran, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada wartawan dalam kunjungannya ke India pada Jumat: "Terlalu banyak warga Palestina yang tewas; terlalu banyak yang menderita selama beberapa minggu terakhir ini".

Baca Juga: Peran Penting Masjid Al-Aqsa dalam Ketegangan Israel-Palestina

Presiden Prancis Emmanuel Macron, dalam wawancara dengan BBC yang diterbitkan pada Jumat malam, mengatakan bahwa Israel harus menghentikan pengeboman Gaza dan membunuh warga sipil.

"Kami mendesak mereka untuk menghentikan pengeboman ini," ujar Macron.

Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemimpin dunia seharusnya mengutuk Hamas, bukan Israel.

"Kejahatan yang dilakukan Hamas hari ini di Gaza akan dilakukan besok di Paris, New York, dan di mana saja di dunia," kata Netanyahu.

Baca Juga: Konflik Berdarah di Tepi Barat: Israel dan Palestina dalam Pertempuran Tanpa Akhir

Israel mengatakan militan Hamas, yang memegang sebanyak 240 sandera dari berbagai negara yang diambil dalam serangan bulan lalu, akan memanfaatkan gencatan senjata untuk berkumpul kembali jika terjadi gencatan senjata.

Arab Saudi berencana menjadi tuan rumah KTT Islam-Arab bersama luar biasa pada Sabtu.

Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan "negara-negara merasa perlu menyatukan upaya dan mencapai posisi kolektif bersama".

Baca Juga: Penyelidik Palestina Menemukan Bukti Reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh Dibunuh oleh Pasukan Israel

Sebelum meninggalkan Tehran untuk menghadiri KTT di Riyadh, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan: "Gaza bukanlah panggung untuk kata-kata. Ini harus menjadi tindakan".

"Hari ini, persatuan negara-negara Islam sangat penting," tambahnya.

Iran memberikan dukungan, baik kepada Hamas maupun Jihad Islam, kelompok militan Palestina lainnya di Gaza, serta Hezbollah, kelompok militan yang berbasis di Lebanon.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah