ZONA PRIANGAN - Enam belas orang yang ditahan sebagai sandera di Gaza diserahkan kepada pejabat Israel pada hari Rabu, hari kedua dari gencatan senjata yang diperpanjang dalam perang di Gaza antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, demikian yang dikatakan oleh Palang Merah dan otoritas lainnya.
Seperti yang telah terjadi selama enam hari terakhir selama jeda kemanusiaan dalam konflik, warga sipil itu dilepaskan kepada Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan dibawa dengan kendaraan ke Israel.
Menurut kesepakatan yang difasilitasi oleh Qatar, 30 warga Palestina, termasuk 16 anak-anak dan 14 perempuan, akan dilepaskan pada hari Rabu sebagai bagian dari pertukaran, kata Majed Al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Kabar Terbaru: Kesepakatan Gencatan Senjata Hampir Tercapai antara Hamas dan Israel
Dua warga negara Rusia dan empat warga negara Thailand dibebaskan di luar kesepakatan tersebut, sementara 10 warga negara Israel yang dibebaskan termasuk lima warga negara ganda, kata Ansari.
Mereka adalah warga negara ganda Belanda yang juga merupakan seorang anak di bawah umur, tiga warga negara ganda Jerman, dan satu warga negara ganda Amerika Serikat, katanya.
Para sandera yang dibebaskan merupakan sebagian dari sekitar 240 orang yang ditangkap oleh para penembak Hamas selama serangan ke selatan Israel pada 7 Oktober yang menyebabkan Israel melaporkan 1.200 orang tewas.
Baca Juga: Dokter Al Shifa Bantah Klaim Israel: Tak Ada Bukti Pusat Komando Hamas di Rumah Sakit
Menurut otoritas kesehatan di enklave Palestina tersebut, serangan Israel terhadap Gaza sebagai balasan telah menewaskan lebih dari 15.000 warga Gaza.