Gempa 7.6 Skala Richter Mengguncang Jepang Tengah pada Tahun Baru, Amerika Serikat Tawarkan Bantuan

- 2 Januari 2024, 11:00 WIB
Empat orang telah dikonfirmasi meninggal dunia dalam gempa bumi dahsyat yang mengguncang Jepang.
Empat orang telah dikonfirmasi meninggal dunia dalam gempa bumi dahsyat yang mengguncang Jepang. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Gempa bumi dahsyat melanda Jepang Tengah pada Tahun Baru dan menyebabkan setidaknya enam orang tewas. Kepolisian dan otoritas setempat melaporkan bahwa pada Selasa pagi, sudah ada laporan penemuan mayat di antara puing-puing bangunan yang roboh.

Gempa dengan magnitudo awal 7,6 terjadi di tengah sore pada hari Senin, menghancurkan bangunan, mematikan listrik puluhan ribu rumah, dan memaksa warga di beberapa daerah pantai untuk menyelamatkan diri ke daerah yang lebih tinggi.

Gempa ini juga memicu gelombang sekitar 1 meter di sepanjang pantai barat Jepang dan di Korea Selatan tetangga.

Baca Juga: Dari Sumatra ke Seluruh Dunia: Gempa Bumi dan Tsunami yang Mengguncang Bumi 2004

Personel militer diterjunkan untuk membantu operasi penyelamatan, sementara satu bandara lokal ditutup setelah gempa merusak landasan pacunya.

Seorang pria lanjut usia dinyatakan meninggal setelah bangunan di Shika Town, Prefektur Ishikawa, roboh, demikian dilaporkan stasiun televisi NTV yang mengutip polisi setempat.

Kyodo News melaporkan empat kematian di Ishikawa, dengan merinci bahwa tim Manajemen Krisis Prefektur melaporkan seorang pria dan wanita berusia 50-an, seorang bocah kecil, dan seorang pria berusia 70-an.

Baca Juga: Kerusakan Parah Akibat Gempa Bumi di Afghanistan: Lebih dari 2.400 Jiwa Tewas

Koran Asahi mengutip polisi yang menyatakan bahwa seorang pria berusia 90-an telah dievakuasi dari reruntuhan bangunan dan dibawa ke rumah sakit, namun dinyatakan meninggal.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada wartawan pada Senin malam bahwa tim pencarian dan penyelamatan kesulitan mencapai daerah terdampak karena akses jalan yang tertutup.

Presiden Joe Biden menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Amerika Serikat siap memberikan bantuan yang diperlukan kepada Jepang setelah gempa bumi.

Baca Juga: Gempa Maroko yang Menghancurkan: Kisah Korban Selamat dan Kerusakan Warisan Budaya

"Sebagai sekutu dekat, Amerika Serikat dan Jepang berbagi ikatan persahabatan yang mendalam yang menyatukan rakyat kita. Pemikiran kami bersama masyarakat Jepang selama masa sulit ini," ujar Biden, dikutip ZonaPriangan.com dari AP.

Pemerintah Jepang menyatakan bahwa hingga Senin malam, sudah lebih dari 97.000 orang di sembilan prefektur di pantai barat pulau Honshu yang diinstruksikan untuk mengungsi.

Mereka menghabiskan malam di aula olahraga dan gimnasium sekolah, tempat yang umumnya digunakan sebagai pusat evakuasi dalam keadaan darurat.

Baca Juga: Gempa Bumi Mengguncang Beberapa Wilayah di Indonesia, BMKG Catat Kekuatan Gempa Kurang dari Magnitudo 5.0

Hampir 33.000 rumah tangga masih tanpa listrik di Prefektur Ishikawa pada Selasa pagi, menurut situs web Hokuriku Electric Power.

Kantor Rumah Tangga Kekaisaran mengumumkan bahwa sebagai tanggapan terhadap bencana ini, penampilan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako pada Tahun Baru yang dijadwalkan pada Selasa akan dibatalkan.

Penting untuk dicatat bahwa gempa ini terjadi pada saat yang sensitif bagi industri nuklir Jepang, yang telah menghadapi perlawanan sengit dari sebagian warga sejak gempa bumi dan tsunami tahun 2011 yang memicu bencana nuklir di Fukushima.

Otoritas Regulasi Nuklir menyatakan bahwa tidak ditemukan ketidaknormalan di pembangkit listrik tenaga nuklir di sepanjang Laut Jepang, termasuk lima reaktor aktif di Pembangkit Listrik Kansai Electric Ohi dan Takahama di Prefektur Fukui.

Pembangkit Listrik Hokuriku di Shika, yang paling dekat dengan pusat gempa, sudah menghentikan kedua reaktornya sebelum gempa untuk inspeksi rutin dan tidak mengalami dampak dari gempa tersebut, demikian disampaikan oleh otoritas tersebut.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x