Konflik Terbaru: Kim Jong Un Nyatakan Korea Selatan sebagai 'Musuh Utama' dalam Pidato Terbarunya

- 16 Januari 2024, 16:20 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara di Majelis Rakyat Tertinggi di Pyongyang, Korea Utara, Senin, 15 Januari 2024.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara di Majelis Rakyat Tertinggi di Pyongyang, Korea Utara, Senin, 15 Januari 2024. /Korean Central News Agency/Korea News Service via AP

Langkah-langkah Korea Utara ini datang saat Kim secara aktif meningkatkan kemitraannya dengan Moskow dan Beijing, mencoba untuk keluar dari isolasi diplomatik dan meningkatkan pengaruhnya dengan bergabung dalam barisan bersatu melawan Washington.

Korea Utara juga menghapus lembaga pemerintah kunci yang bertugas mengelola hubungan dengan Korea Selatan selama pertemuan parlemen boneka negara tersebut pada hari Senin, demikian disampaikan agensi berita resmi Korea Utara, Korean Central News Agency.

Baca Juga: Serangan Rantai Pasokan Korea Utara: Bagaimana Peretas Labyrinth Chollima Mencuri Kripto!

Majelis Rakyat Tertinggi mengatakan bahwa kedua Korea terlibat dalam "konfrontasi akut" dan bahwa akan menjadi kesalahan serius bagi Korea Utara untuk menganggap Korea Selatan sebagai mitra dalam diplomasi.

"Komite Persatuan Kedamaian Negara, Biro Kerjasama Ekonomi Nasional, dan Administrasi Pariwisata Internasional (Diamond Mountain), alat yang ada untuk dialog, negosiasi, dan kerjasama (Utara-Selatan), dihapus," demikian pernyataan majelis tersebut, dikutip ZonaPriagan.com dari AP.

Dalam pidatonya, Kim menyalahkan Korea Selatan dan Amerika Serikat atas meningkatnya ketegangan di kawasan, dengan merujuk pada latihan militer gabungan mereka yang meluas.

Baca Juga: Terkuak! Rahasia Misi Antariksa Korea Utara Terbaru: Desain Baru dan Bahan Asing Misterius yang Digunakan!

Selain itu, AS menempatkan aset militer strategis AS, dan kerjasama keamanan trilateral mereka dengan Jepang yang mengubah Semenanjung Korea menjadi zona risiko perang yang berbahaya.

Kim mengatakan bahwa sudah tidak mungkin bagi Korea Utara untuk mengejar rekonsiliasi dan reunifikasi damai dengan Korea Selatan, yang ia gambarkan sebagai "boneka kelas atas" dari kekuatan luar yang terobsesi dengan manuver konfrontatif.

Ia meminta majelis untuk menuliskan ulang konstitusi Korea Utara untuk menentukan Korea Selatan sebagai "musuh utama dan musuh utama yang tidak berubah" dari Korea Utara.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x