Rusia Ungkap Pemadaman Listrik di PLTN Zaporizhzhia, Apa Dampaknya?

- 23 Mei 2024, 21:40 WIB
Pemandangan menunjukkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia dari tepi Waduk Kakhovka dekat kota Nikopol setelah bendungan Nova Kakhovka jebol, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina 16 Juni 2023.
Pemandangan menunjukkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia dari tepi Waduk Kakhovka dekat kota Nikopol setelah bendungan Nova Kakhovka jebol, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina 16 Juni 2023. /REUTERS/Alina Smutko/File Photo

ZONA PRIANGAN - Rusia mengatakan pada hari Kamis bahwa saluran listrik utama yang memasok Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia di Ukraina telah putus, namun tidak ada ancaman terhadap keselamatan dan pembangkit listrik tersebut masih disuplai melalui saluran cadangan, seperti dilaporkan oleh Reuters.

Keenam reaktor di PLTN Zaporizhzhia, yang dipegang oleh Rusia dan terletak dekat garis depan konflik di Ukraina, tidak beroperasi tetapi bergantung pada daya eksternal untuk menjaga bahan nuklir tetap dingin dan mencegah kecelakaan yang katastrofik.

Baca Juga: Pertempuran Sengit di Vovchansk: Pasukan Ukraina Bertahan dari Serangan Rusia

Manajemen Rusia mengatakan di saluran resmi mereka di aplikasi Telegram bahwa penyebab pemadaman yang tidak menyebabkan perubahan tingkat radiasi sedang diselidiki.

Mereka menyatakan bahwa saluran listrik utama 750 kilovolt (kV) "Dniprovska" putus pada pukul 13.31 waktu setempat (1031 GMT), sementara saluran 330 kV "Ferosplavnaya" sekarang memasok daya ke pembangkit tersebut.

Saluran listrik utama "Dniprovska" juga putus selama hampir lima jam pada 22 Maret, menyoroti apa yang disebut Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sebagai "bahaya yang selalu ada terhadap keselamatan dan keamanan nuklir" dari perang Rusia-Ukraina.

Baca Juga: Keberhasilan Pertahanan Rusia: 12 Peluru Kendali Vilkha Ukraine Dihancurkan!

Rusia dan Ukraina saling menuduh pada berbagai waktu telah menembaki PLTN Zaporizhzhia, yang merupakan yang terbesar di Eropa.

IAEA menyatakan bahwa ZNPP telah mengalami masalah daya besar di luar situs sejak konflik dimulai pada awal 2022, memperburuk risiko keselamatan dan keamanan nuklir di lokasi tersebut.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah