Ngeri! Percaya Ucapan Dukun maka Salatnya Tidak Diterima Selama 40 Hari

6 Desember 2020, 19:03 WIB
FOTO ilustrasi praktik perdukunan.* /PIXABAY/

ZONA PRIANGAN - Praktik perdukunan sampai sekarang masih ada dan peminatnya tidak sedikit.

Bahkan umat Muslim secara sadar atau tidak sadar, masih ada yang percaya arahan dari dukun.

Dukun di zaman sekarang menggunakan istilah lebih keren seperti paranormal dan pelanggan cukup banyak.

Baca Juga: Kucing Peliharaan Suka Muntah? Itu Akibat Jenis Makanan yang Tidak Cocok, Cepat Ganti

Padahal ancaman bagi dukun dan pelanggannya sangat besar. Bagi umat Muslim yang percaya dukun, maka salatnya tidak diterima selama empatpuluh malam.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu, tidak akan diterima salatnya selama empat puluh malam.” (HR. Muslim).

Dalam hadis lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Baca Juga: Bahaya! Jika Vaksin Covid-19 Jatuh dari Pesawat, Kehidupan Manusia Terancam

“Barangsiapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu kemudian membenarkannya, dia telah mengkufuri apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.”

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menegaskan bahwa mendatangi dukun ada beberapa rincian hukum,

1. Datang dan bertanya kepadanya, maka tidak diterima slatnya empat puluh hari.

Baca Juga: Hadis Nabi Muhammad SAW Dikutip Joe Biden, Tanda-tanda Keberpihakan Kepada Umat Muslim

2. Datang, bertanya kepadanya, dan membenarkan ucapannya, maka ia telah ingkar kepada apa yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

3. Datang untuk membongkar kesesatannya, diperbolehkan. (Lihat al-Qaulul Mufid).

Adapun tentang kafirnya dukun, Syaikh Hafizh bin Ahmad al-Hakami menyebutkan sembilan alasan kafirnya dukun.

Baca Juga: Catat Jangan Sampai Telat, Ini Jadwal SIM Keliling di Kabupaten Bandung Periode 7-12 Desember 2020

Di antara yang beliau sebutkan adalah bahwa seorang dukun telah menjadi wali setan.

Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya setan itu membisikkan kepada kawan-kawannya….” (Al-An’am: 121).

Padahal setan tidak akan menjadikam seorang menjadi wali selain seorang yang kafir. (Lihat Ma’arijul Qabul hlm. 423-424).***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler