Tidak Hanya Ibadah Puasa, Ramadhan Ternyata Dijadikan Juga sebagai Bulan Literasi oleh Umat Muslim

8 April 2022, 16:44 WIB
Tidak hanya ibadah puasa, Ramadhan Ternyata Dijadikan Juga sebagai bulan literasi oleh umat muslim. /Pixabay/Mohamed Hassan/

ZONA PRIANGAN - Selain ibadah puasa di bulan Ramadhan, pada bulan tersebut umat muslim menjadikan Ramadhan sebagai bulan literasi.

Sebagaimana didasarkan pada dua hal, yang pertama adalah pada bulan Ramadhan umat muslim memperingati peristiwa turunnya Al-Qur'an (Nuzulul Qur'an) di mana wahyu pertama kali yang diterima oleh Nabi Muhammad saat itu adalah surat Al-'Alaq 1-5.

Dalam surat tersebut terdapat pesan untuk membaca (iqra') dan menulis yang dilambangkan dengan pena (qalam).

Baca Juga: Ini Manfaat Saling Memaafkan di Bulan Ramadhan, Salah Satunya Mempermudah Umat Muslim Masuk Surga

Ketua Dewan Pembina Gerakan Literasi Nasional (GLN) Gareulis Jawa Barat, H. Syahrir, mengatakan bahwa setiap bulan Ramadhan umat muslim lebih banyak meluangkan waktu untuk membaca (tadarus) atau mengaji Al-Qur'an bersama-sama dengan lebih intens dibandingkan bulan yang lain.

Ketua Dewan Pembina Gerakan Literasi Nasional (GLN) Gareulis Jawa Barat, H. Syahrir.

"Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam HR. Bukhari bahwa 'Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka ia akan mendapat satu kebaikan dan dari satu kebaikan itu berlipat menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim sebagai satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf," ujarnya.

Lebih lanjut Syahrir pun mengatakan, membaca Al-Qur'an dapat menenangkan hati dan pikiran.

Baca Juga: Gratis, Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2022 dari Kemenag, NU, dan Muhammadiyah, Klik Link Download di Sini

"Semakin rajin membaca Al-Qur'an, maka akan semakin dekat dengan Allah SWT, semakin jiwa tersadarkan dengan keajaiban Al-Qur'an, dengan keindahan bahasa dan muatannya, hal ini dapat menambah keimanan kepada Allah SWT," ungkapnya.

Menurut Syahrir, membaca Al-Qur'an dapat mendatangkan kebaikan dan kemuliaan pada hari kiamat serta Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang mengamalkannya.

"Kedua, pada bulan Ramadhan, setelah umat muslim mengalami kemenangan dalam perang Bad'r, Nabi Muhammad SAW membuat sebuah kebijakan dengan memerintahkan tawanan perang untuk mengajari anak-anak membaca dan menulis sebagai syarat kebebasan," jelasnya.

Baca Juga: Inilah Manfaat Besar yang Dikandung Kurma yang Menjadi Menu Wajib Rasulullah SAW Saat Buka Puasa Ramadhan

Syahrir melanjutkan, kebijakan Rasulullah SAW itu kemudian melahirkan para penulis wahyu, pada awalnya hanya Al-Qur'an yang boleh ditulis, kemudian pada langkah selanjutnya hadits-hadits Nabi Muhammad SAW juga mulai ditulis.

"Sehingga lahirlah sebuah shahifah atau lembaran-lembaran tulisan yang berisi hadits yang ditulis pada zaman Rasulullah SAW," imbuhnya.

Syahrir menjelaskan bahwa shahifah dikenal dengan As-Sahifah As Shadiqah.

"Dalam Islam, kedua sumber pokok ajaran ini tidak hanya diyakini sebagai panduan atau petunjuk dalam kehidupan beragama tetapi juga sebuah landasan inspirasi dalam membangun kemampuan literasi umat muslim. Wallahu ‘Alam Bishowab," ujarnya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler