Alkitab Terkecil 876 Halaman Ditemukan di Perpustakaan Leeds Berisi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

10 Mei 2022, 21:38 WIB
Replika ‘Alkitab rantai’ ini berukuran 50 mm x 35 mm.* /PA/

ZONA PRIANGAN – Sebuah Alkitab kecil yang hanya bisa dibaca dengan kaca pembesar merupakan satu di antara ribuan harta karun misterius yang ditemukan di perpustakaan Leeds, Inggris selama lockdown.

Replika miniatur dari ‘Alkitab rantai’ abad ke-16 ini walaupun begitu kecil tetapi di dalamnya terkandung perjanjian Lama dan Baru dicetak pada kertas gossamer India setebal 876 halaman.

Seperti dilansir Daily Mail, petugas perpustakaan mengatakan asal mula Alkitab, yang berukuran 50 mm x 35 mm ini, masih menjadi misteri.

Baca Juga: Ordo Kuil Matahari, Ajaran Sesat Karena Pemimpinnya Bebas Memilih Anggota Wanita untuk Berhubungan Seks

Rhian Isaac, pustakawan senior koleksi khusus di Perpustakaan Kota Leeds, Inggris, mengatakan buku ini disebut-sebut menjadi Alkitab terkecil di dunia saat dicetak.

Saat ditanya dari mana asalnya, ia menjawab: “Kami tidak tahu. Ini masih menjadi misteri. Kebanyakan buku-buku di koleksi kami dibeli zaman dulu atau hasil dari donasi.”

Isaac menegaskan asal muasal Alkitab ini masih misteri karena muncul ketika staf perpustakaan memutuskan untuk melakukan survei menyeluruh selama lockdown pandemi.

Baca Juga: Gereja Tuhan Yang Mahakuasa China Percaya Yesus Kembali ke Bumi dalam Wujud Seorang Wanita

Lebih dari 3.000 item baru telah dikatalog, termasuk beberapa yang berasal dari abad ke-15.

Di antaranya Nouveau Cours de Mathematique karya Bernard Forest de Bélidor (1725), Oliver Twiss cetakan Penny Dreadfuls, dan Nuremberg Chronicle (1497).

Para pustakawan kini berharap Alkitab mini dan item lainnya yang ditemukan akan dihargai oleh para pengunjung tidak hanya oleh para akademisi dan peneliti.

Baca Juga: Tyson Kembali Membuat Keonaran dengan Menyebut Santa Claus Adalah Kebohongan, Orang Kristen Marah

“Kini orang-orang bisa datang dan menyaksikannya,” kata Issac. “Setiap orang bisa datang dan melihat Alkita kecil tersebut,” tambahnya.

“Kami meminta orang-orang untuk menyentuhnya dan kami bisa membawa mereka untuk melihatnya. Tidak harus menjadi akademisi atau seorang peneliti.”

“Kami ingin buku-buku tersebut digunakan dan dibaca. Itulah fungsi sebuah buku, tidak hanya dipajang dan dikunci.”

“Buku-buku tersebut milik setiap orang di Leeds. Kami hanya menjaganya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler