[CERPEN] Sepeda Impian

- 13 Oktober 2020, 10:04 WIB
Ilustrasi Sepeda Impian./Gambar oleh Lisy1/Pixabay
Ilustrasi Sepeda Impian./Gambar oleh Lisy1/Pixabay /

"Kenapa? Pasti ada yang mau kakak omongin, kan? Ayo, nak, utarakan saja, ibu mendengar," jawab ibu sambil tersenyum.

"Bu, kakak ingin sekali beli sepeda," akhirnya kata-kata itu keluar juga dan sebelum ibunya menjawab, Tia langsung menambahkan, "tapi kakak punya uang tabungan, kok, Bu. Ini," ujar nya sambil memperlihatkan celengannya. "Boleh nggak, bu?" tanya Tia ragu.

Baca Juga: Lokasi Mobil Layanan SIM Keliling Kota Bandung, Selasa 13 Oktober 2020

"Wah, hebat sekali anak ibu, tentu boleh sayang. Coba kita hitung ada berapa jumlah uang di celengan kakak," ajak ibu bersemangat.

Akhirnya mereka pun memecahkan celengan bersama dan menghitung lembar demi lembar, koin demi koin. Jumlahnya ada dua ratus dua puluh ribu rupiah. Seketika raut wajah Tia berubah sedih setelah menghitung hasil tabungannya.

"Yah..masih kurang banyak," batinnya. Ibu yang menangkap raut sedih di wajah sang anak pun langsung merangkulnya. "Kakak hebat, nih, uang tabungannya sudah banyak," kata ibu mencoba menyemangati anak sulungnya itu.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Mobil Layanan SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 13 Oktober 2020

"Iya, bu, tapi belum cukup untuk beli sepeda," ujar Tia lemah.

"Eh, siapa bilang tidak cukup. Ayo, kita beli sekarang, sayang. Kita tidak perlu membeli sepeda baru. Kita cari sepeda bekas yang masih layak pakai. Mau?" ajak ibu.

"Tapi, bu, sepeda bekas juga masih mahal," jawabnya sambil berharap ada keajaiban.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah