10 Tradisi Unik di Nusantara Saat Maulid Nabi Muhammad SAW

- 26 Oktober 2020, 17:02 WIB
Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad SAW.
Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad SAW. /Matponjot/Pixabay

ZONA PRIANGAN – Indonesia memiliki beragam tradisi dan budaya yang unik menjelang hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Di sepanjang Nusantara tradisi tersebut beragam, ZonaPriangan.com mencoba merangkumnya untuk Anda dari berbagai sumber.

1. Muludhen

Tradisi ini ada di Madura, Jawa Timur. Pada tanggal 12 Rabiul Awal, masyarakat akan berkumpul di masjid dan membacakan barzanji atau riwayat hidup Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Bisa Dimulai dari Hal yang Sederhana

Setelah itu warga akan memakan tumpeng bersama-sama yang sudah dibuat oleh ibu-ibu.

2. Bungo Lado.

Tradisi Bungo Lado berasal dari Padang Pariaman, Sumatera Barat. Tradisi ini mengumpulkan pohon hias yang berupa uang.

Uang yang dikumpulkan berasal dari warga dan para perantau yang ingin menyumbang. Uang sumbangan itu nantinya digunakan untuk membangun rumah ibadah.

Tradisi Bungo Lado diadakan bergantian di setiap kecamatan.

Baca Juga: Menjaga Mental Anak di Masa Pandemi Covid-19, Begini Solusinya

3. Ngalungsur Pusaka.

Peringatan unik Maulid Nabi juga diadakan di Garut, Jawa Barat. Warga biasanya memperingati hari lahir Nabi dengan membersihkan pusaka-pusaka peninggalan Sunan Rohmat (Kian Santang).

Selain itu ada juga yang melakukan tradisi ini di Banten. Masyarakat juga berziarah ke makam para wali untuk menunjukkan penghormatan atas perjuangan mereka menyampaikan ajaran Islam.

4. Kirab Ampyang

Tradisi peringatan Maulid Nabi juga diadakan di Kudus, tepatnya di Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati.

Baca Juga: Cerita Motivasi Hari ini, Belajar Hidup dari Seekor Ayam

Tradisi ini diisi dengan Kirab Ampyang yang membawa arak-arakan gunungan berupa ampyang (nasi) dan krupuk.

Selain itu ada juga peragaan tokoh-tokoh yang berjasa dalam pendirian Masjid Wali At-Taqwa.

Setelah selesai kirab, gunungan akan didoakan ulama setempat kemudian dibagikan kepada warga.

Baca Juga: Jika Kita Berprasangka Buruk, Hanya akan Datangkan Hal yang Buruk-buruk

5. Keresen

Tradisi unik ini datang dari Dusun Mengelo, Mojokerto, Jawa Timur. Warga berebut hasil bumi dan pakaian yang dipasang di Pohon Keres. Pohon Keres dengan banyak buah ini menyimbolkan kelahiran Nabi Muhammad yang membawa berkah untuk masyarakat luas.

6. Panjang Jimat

Cirebon juga punya tradisi peringatan hari lahir Nabi. Masyarakat melakukan upacara di beberapa tempat, seperti di Keraton Cirebon, makam Sunan Gunung Jati, dan Keraton Kanoman.

Baca Juga: Jika Kita Berprasangka Buruk, Hanya akan Datangkan Hal yang Buruk-buruk

Upacara ini tidak hanya didatangi masyarakat Cirebon saja, melainkan ribuan masyarakat dari berbagai daerah.

Puncak acaranya adalah upacara Panjang Jimat yang dilakukan di tiga keraton.

Untuk di Keraton Kanoman, prosesi acara diawali dengan bunyi lonceng sebanyak 9 kali. Setelah itu diadakan kirab dengan membawa benda-benda pusaka keraton.

Baca Juga: Bagaimana Cara Bertaubat Orang yang Bertato?

7. Grebeg Maulud

Kata 'grebeg' berarti mengikuti. Sehingga Grebeg Maulud diartikan sebagai proses mengikuti Sultan Yogyakarta yang keluar dari keraton untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad.

Ya, para sultan dan pembesar keraton keluar menuju Masjid Agung dengan membawa gunungan makanan.

Setelah itu akan diselenggarakan doa bersama dan upacara, hingga disusul dengan perebutan gunungan oleh warga.

Baca Juga: Berikan Kenyamanan pada Musafir, Masjid Al Falah Sragen Sediakan Kasur dan Bantal Layaknya Hotel

8. Maudu Lompoa

Tradisi Maudu Lompoa datang dari Takalar, Sulawesi Selatan.

Tradisi ini diawali dengan mandi pada bulan Syafar yang dipimpin oleh tetua adat.

Kemudian pada puncak acara, masyarakat akan berpakaian adat Sulawesi sambil membawa julung-julung yang nantinya akan diperebutkan.

Julung-julung ini berisikan telur hias, nasi setengah matang, beras ketan, ayam, dan sebagainya. Uniknya, julung-julung ini ditambahi dengan berbagai kain khas Sulawesi yang berkibar warna-warni.

Baca Juga: Inilah 9 Waktu Mustajab Doa Bakal Dikabulkan Allah

9. Ngumbah Pusaka

Peringatan kelahiran Nabi Muhammad juga diselenggarakan di Museum Prabu Geusan Ulum, Sumedang, Jawa Barat.

Tradisi yang digelar adalah mencuci (ngumbah) pusaka yang ada di museum pada awal bulan Rabiul Awal.

Ini adalah tradisi turun temurun yang dilakukan oleh Yayasan Pangeran Sumedang.

Baca Juga: Pandangan Ustadz Abdul Somad Mengenai Rebo Wekasan, Berikut Penjelasannya

Sebelum dicuci, koleksi pusaka akan diarak terlebih dahulu mengelilingi kompleks museum dan gedung negara.

10. Sebar Uang

Tradisi kali ini lebih unik, yaitu dengan menyebar uang di teras masjid.

Tradisi yang sudah dilakukan sejak lebih dari seratus tahun lalu ini adalah tradisi masyarakat Kediri, Jawa Timur, tepatnya di kawasan Masjid Jamsaren.

Tujuannya adalah agar anak-anak dapat lebih rajin beribadah di masjid.

Baca Juga: Sebuah Kisah Menarik Tentang Tuhan, Tragedi Telur, dan Ketiadaan

Peringatan ini pun biasanya dihadiri oleh ratusan orang yang terdiri dari anak-anak hingga orangtua.

Nah itulah 10 tradisi unik menjelang atau ketika peringatan Maulid Nabi SAW di Nusantara. Beragam bukan?. ***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x