ZONA PRIANGAN - Politisi dari Gerindra Fadli Zon menyayangkan sikap brutal yang dilakukan oleh oknum petugas imigrasi Indonesia terhadap diplomat dari Nigeria dan mendorong pihak terkait untuk melakukan evaluasi dan kepada oknum tersebut harus ditindak bahkan dipecat.
Selain itu, mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2014 - 2019 itu juga mempertanyakan bedanya perlakuan terhadap tenaga kerja asal China yang seakan mendapat karpet merah di negeri ini.
"Gara-gara sikap brutal oknum petugas imigrasi Indonesia terhadap diplomat Nigeria, hubungan kedua negara jadi rusak. Sikap brutal dan barbar petugas Imigrasi ini harus jadi evaluasi. Oknum harus ditindak dan dipecat. Anehnya kalau pada TKA Cina perlakuannya berbeda. Ada apa?," tulis Fadli Zon di caption infografis yang diunggahnya di akun Instagram pribadinya @fadlizon pada Kamis, 12 Agustus 2021. Kemudian mention @Kemenkumham_RI @Menlu_RI.
Baca Juga: DPN PERADI SAI Menolak Pasal Advokat Curang di RUU KUHP
Postingan Fadli Zon kepada 354.000 pengikutnya itu mendapat respons beragam dari pengikutnya.
"TKA china sebagai majikan ya beda bos perlakuannya, mau mereka menghina presiden pun mungkin presiden kita yg minta maaf," tulis pengguna dengan nama akun @ryo_depp di kolom komentar.
Pengguna lainnya merasakan kekhawatiran saat rezim terlalu menghamba terhadap China
"Inilah yang ditakutkan saat rezim menghamba pada China," komentar pengguna dengan nama akun @catur_surya_koi di kolom komentar.
Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Majalengka Mulai 16 Agustus 2021
Sementara pengguna lainnya dengan nama akun @ridwanz__fauzi berkomentar :"Ko kayanya d medsos aja pa, bapa kan dekat dengan beliau, apa sudah d sampaikan".
Sebuah video yang viral di media sosial dengan narasi seorang pria warga negara Nigeria ditangkap dan disiksa oleh petugas imigrasi Indonesia
Dalam potongan video yang beredar di Twitter pada Minggu, 8 Agustus 2021, warga negara Nigeria itu terlihat dipegangi oleh tiga orang pada bagian kepala dan tangannya di dalam sebuah mobil.
Belakangan diketahui bahwa pria yang mengenakan baju lengan panjang berwarna putih itu adalah seorang diplomat dari Nigeria.***