ZONA PRIANGAN - Permohonan ampun Brigadir J sambil berlutut tidak membuat dirinya selamat dari rencana pembunuhan yang dirancang Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo yang mantan Kadiv Propam Polri itu membiarkan Bharada E menarik pelatuk pistolnya. Brigadir J tewas tergeletak di lantai rumah dinas Ferdy Sambo Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Kematian Brigadir J oleh pistol Bharada E (ajudan Ferdy Sambo) itu terungkap dalam rekonstruksi yang memperagakan 78 adegan.
Baca Juga: John Travolta Penganut Gereja Scientology, Tidak Percaya Radiasi dan Kemoterapi
Pembunuhan yang direncanakan itu diperkuat dengan peragaan, Ferdy Sambo yang mendekati jasad Brigadir J sekitar bawah tangga.
Kemudian Ferdy Sambo mengambil pistol Brigadir J dan melepaskan beberapa tembakan ke dinding, sebagai upaya membuat alibi telah terjadi baku tembak.
Dalam rekonstruksi akhirnya terungkap, Bharada E menodongkan pistolnya kepada Brigadir J di hadapan Ferdy Sambo.
Baca Juga: Govindan Gopalakrishnan Penganut Hindu yang Mendapat Julukan Manusia Masjid
Sebelum dieksekusi Brigadir J terlihat di halaman rumah dinas Ferdy Sambo. Selanjutnya, dihampiri Bripka RR.
Keduanya, Brigadir J dan RR terlihat berbincang, lalu bersama-sama berjalan ke arah garasi rumah, menuju ruang tengah.
Di ruang tengah, telah ada Ferdy Sambo dan Bharada E. Berikutnya, Bharada E berdiri di samping Ferdy Sambo.
Baca Juga: Hindari Laut jika Terlihat Gelombang Membentuk Kotak-kotak, Ini Penjelasannya
Di luar dugaan Brigadir J, tiba-tiba Bharada E menodongkan senjata apinya kepada Brigadir J, lapor PMJ News.
Terlihat Brigadir J berlutut, sambil memohon kepada Bharada E. Ia juga meletakan tangannya di depan dada, sebagai isyarat memohon ampunan.
Meski begitu, Bharada E seakan tak mempedulikan permohonan ampun dari teman seprofesi tersebut. Ia tetap menembak Brigadir J disaksikan Ferdy Sambo.***